Di hening malam penuh bintang berkilau,Â
Langit terbuka, seperti lembaran kisah rahasia.Â
Bintang-bintang berbisik, merayu dalam malam,Â
Sahdu menyelinap, memeluk bumi dan hati.
Gelap gulita menjadi panggung diam,
Bulan memancarkan keajaiban tersembunyi.Â
Dalam sepi malam, angin menjadi pemain,Â
Menari lembut membawa pesona malam.
Di alam gelap yang sunyi namun meriah,Â
Cahaya remang memeluk daun-daun pohon.Â
Bayangan malam mencipta puisi sahdu,Â
Mengalun lembut di relung jiwa yang sunyi.
Langit dipenuhi rasa dalam gemuruh,Â
Seakan bintang adalah kata-kata diam.Â
Matahari pergi, malam datang bersorak,Â
Dengan rindu, malam menyongsong bintang.
Detik-detik malam seakan berhenti,Â
Menyaksikan kerlip bintang di dasar keabadian.Â
Sahdu terbentang di antara malam,Â
Sebuah kisah yang diceritakan oleh langit.
Bagaikan peluk malam yang tak terucap,Â
Rahasia malam ini disimpan oleh bintang-bintang.Â
Cahaya rembulan menusuk kelam,Â
Mengurai kisah dalam titik-titik terang.
Malam penuh bintang, lelap dalam sajak,Â
Melantunkan lagu tentang kerinduan.
 Sahdu dalam diam, alunan malam merayu,Â
Di bawah atap langit, kita berdua menari.
Kemilau bintang merangkul kesunyian,Â
Seakan ingin menghapuskan semua duka.Â
Malam penuh bintang, sahdu yang abadi,Â
Menyelipkan damai di dalam hati.
Dalam gemuruh malam, bintang berbisik,Â
Mengajak kita merenung di keheningan.Â
Malam penuh bintang, sahdu yang abadi,Â
Melukiskan keindahan tak terkira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H