Gelaran Reuni Akhir Tahun 2023 di Rumah Makan Mang Kabayan, Ketintang Madya Surabaya, 31 Desember 2023 menjadi momentum berharga bagi 30-an Alumni IKIP Surabaya Jurusan Pendidikan Geografi angkatan tahun 1985.Â
Tepat di ambang tahun baru 2024, mereka bersatu kembali dalam semangat kebersamaan yang tak terlupakan.
Mereka, yang sebagian besar telah menginjak usia diatas 56 tahun, tumpah ruah dari berbagai penjuru Jawa Timur dan Jawa Tengah, Bali dan Papua.
Sebagian hadir bersama pasangan hidup, sementara yang lain datang dengan semangat meriah sendirian.
Saat bertemu, cerita-cerita masa kuliah menjadi benang merah yang mengikat mereka. Kisah-kisah saat menjalani profesi sebagai guru, kepala sekolah, hingga pengawas di sekolah dan madrasah diungkap dengan penuh kehangatan.
Tak terkecuali beberapa yang meniti karir gemilang di sektor publik seperti Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, bahkan hingga menapaki jejak prestasi di sektor swasta.
Ritual tahunan ini dibuka dengan doa bersama untuk mengenang teman dan dosen yang telah berpulang.Â
Tak lupa, pesan-pesan mengharukan dari Ketua Panitia Kamaruddin dari Sumenep, Hari Purwoko dari Bali, Ita Mardiani satu-satunya dosen di Pendidikan Geografi UNESA Surabaya, dan Tirto Adi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, turut menyemarakkan acara.
Sesi obrolan hangat dan cerita berlanjut pada makan siang bersama, mengikat erat kebersamaan mereka. Tidak hanya itu, momen berharga ini diperkaya dengan pertukaran kado yang beragam.Â
Batik Madura, Kopiah dari Pasuruan, serta aneka makanan khas daerah menjadi simbol keberagaman yang dihadirkan oleh setiap alumni.
Namun, sorot terang dalam momen tersebut adalah dedikasi mereka pada literatur. Sebanyak 50 buku karya alumni turut dipertukarkan, 40 eksemplar buku karya penulis sepuluh buku lainnya karya Gondo Yuswono yang menjadi Guru di SMA Negeri di Pasuruan
Karya-karya tersebut tak hanya mencerminkan kepiawaian mereka, tetapi juga semangat untuk terus berbagi pengetahuan yang dimiliki.
Dalam upaya meneguhkan kekompakan, panitia merancang dress code yang simbolis. Kaos berwarna biru yang memperlihatkan kebesaran Geografi, sebagai lambang alam semesta, menjadi pilihan yang tepat.Â
Sedangkan bagi alumni perempuan, sentuhan hijab khas Bali memberi warna tersendiri. Untuk laki-laki, kopiah dengan warna putih dan merah melambangkan semangat kebangsaan Indonesia.
Reuni penuh makna ini tak hanya mengingatkan akan masa lalu yang gemilang, tetapi juga memperkuat ikatan emosional di antara mereka. Jejak cerita-cerita masa lalu di tengah Geografi mengukir kenangan indah yang akan terus dikenang sepanjang perjalanan hidup mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H