Sesi obrolan hangat dan cerita berlanjut pada makan siang bersama, mengikat erat kebersamaan mereka. Tidak hanya itu, momen berharga ini diperkaya dengan pertukaran kado yang beragam.Â
Batik Madura, Kopiah dari Pasuruan, serta aneka makanan khas daerah menjadi simbol keberagaman yang dihadirkan oleh setiap alumni.
Namun, sorot terang dalam momen tersebut adalah dedikasi mereka pada literatur. Sebanyak 50 buku karya alumni turut dipertukarkan, 40 eksemplar buku karya penulis sepuluh buku lainnya karya Gondo Yuswono yang menjadi Guru di SMA Negeri di Pasuruan
Karya-karya tersebut tak hanya mencerminkan kepiawaian mereka, tetapi juga semangat untuk terus berbagi pengetahuan yang dimiliki.
Dalam upaya meneguhkan kekompakan, panitia merancang dress code yang simbolis. Kaos berwarna biru yang memperlihatkan kebesaran Geografi, sebagai lambang alam semesta, menjadi pilihan yang tepat.Â
Sedangkan bagi alumni perempuan, sentuhan hijab khas Bali memberi warna tersendiri. Untuk laki-laki, kopiah dengan warna putih dan merah melambangkan semangat kebangsaan Indonesia.
Reuni penuh makna ini tak hanya mengingatkan akan masa lalu yang gemilang, tetapi juga memperkuat ikatan emosional di antara mereka. Jejak cerita-cerita masa lalu di tengah Geografi mengukir kenangan indah yang akan terus dikenang sepanjang perjalanan hidup mereka.