Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Adaptif

5 September 2023   14:16 Diperbarui: 5 September 2023   14:24 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Nesabamedia

Ketika alam menghadirkan Covid-19, manusia mengembangkan berbagai alat untuk memastikan kehidupan dapat tetap berjalan. Sebagai contoh, muncul alat-alat atau aplikasi-aplikasi baru yang dapat dipakai untuk kerja jarak jauh.

Akibatnya, pengaturan kerja yang fleksibel dan sistem kerja jarak jauh dikembangkan besar-besaran. Sistem kerja freelance atau paruh waktu juga menjadi buming. Di bidang pendidikan pun berkembang berbagai model learning management system yang membantu pengajar dan pelajar terhubung secara jarak jauh dan mudah.

Dari sini dapat dilihat betapa perubahan tidak selalu berarti sebuah kebinasaan. Perubahan dapat dipandang sebagai sebuah momen untuk berkembang lebih baik lagi. Perubahan adalah alat untuk mendorong seseorang agar tidak stagnan dan binasa ditelan zaman.

Growth Mindset

Karena perubahan tidak selalu masuk dalam buku agenda, perubahan dapat datang secara tiba-tiba, di luar nalar manusia, maka penting bagi seseorang untuk memiliki pola pikir berkembang (growth mindset).

Seseorang perlu memiliki wawasan yang luas untuk dapat melihat berbagai peluang yang hadir bersama perubahan. Seseorang perlu menyadari bahwa kedatangan perubahan itu pasti terjadi sehingga pemikiran harus terbuka untuk menerimanya.

Seseorang tidak dapat memaki-maki perubahan yang datang. Namun, yang perlu dilakukan adalah melihat peluang pada setiap perubahan untuk dimanfaatkan. Pola pikir yang tidak berkembang atau menutup diri dari perubahan tentu bukan solusi terbaik. Justru menutup diri dari perubahan berarti siap untuk mati tertelan.

Hingga tahun 2000-an, perusahaan Nokia dan Kodak begitu berjaya. Namun, ketika muncul handphone Android dan iOS dengan segala pengembangannya yang tiada henti, dua perusahaan tersebut diam-diam tiarap dan tenggelam.

Sebelum ada Facebook, pernah pula ada media sosial bernama Friendster dan MIRC. Akan tetapi, dua media sosial itu tiba-tiba hilang di tengah bumingnya aplikasi BBM dan Facebook. Tak lama kemudian aplikasi BBM pun tenggelam digulung oleh perkembangan pesat Facebook, WhatsApp, Twitter, Instagram, dan Threeds.

Namun demikian, meskipun manusia harus adaptif terhadap perubahan, manusia juga perlu memiliki filter agar tidak terjerumus ke jurang kebinasaan. Adaptif bukan berarti mengikuti secara serampangan. Itulah kenapa manusia perlu terus mengembangan daya kreasi dan growth mindset yang dimiliki.

Daya kreasi dan growth mindset akan memastikan manusia mampu melihat peluang positif dari setiap perubahan yang terjadi dan pengembangannya. Daya kreasi dan growth mindset akan memastikan seseorang tidak hanya diam berpangku tangan ketika perubahan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun