Mohon tunggu...
Syaiful Muarif
Syaiful Muarif Mohon Tunggu... -

Iive in Mataram Studying International Relations 18 years old. Make the bright future ✨

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran Milenial dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif, Kamu Termasuk?

24 April 2019   01:35 Diperbarui: 24 April 2019   08:35 8086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Memasuki era modern dimana pada saat ini teknologi semakin canggih khususnya sosial media membuat generasi milenial memiliki peran di berbagai bidang tidak hanya pada bidang sosial, budaya, pendidikan bahkan milenial juga memiliki peran penting pada bidang ekonomi khususnya ekonomi kreatif. 

Milenial sangat erat kaitannya dengan internet, segala aktivitas mereka selalu bersentuhan dengan internet karena saat ini kehidupan digital telah masuk ke kehidupan kita terutama kehidupan generasi milenial. Contoh dari kehidupan digital tersebut ialah mengirim pesan dengan cepat, dapat mengabadikan momen penting lewat foto ataupun video secara langsung, berbelanja online dan masih banyak lagi contoh positif lainnya.

Seiring perkembangan jaman, berkembang pula teknologi, teknologi yang berkembang ini sangat mempengaruhi kehidupan dari gaya hidup masyarakat khususnya bagi anak muda yang lahir pada tahun 1990an sampai 2000an yang telah disentuh oleh kemajuan teknologi sejak lahir. Melalui internet, kehidupan mereka menjadi lebih mudah nah, mereka inilah yang disebut sebagai digital native atau generasi milenial. 

Di Indonesia sendiri dari 225 juta populasi penduduk, 81 juta diantaranya merupakan kalangan umur 17-37 tahun, pada usia produktif tersebut membuktikan bahwa banyak generasi milenial yang telah memasuki kehidupan digital tidak heran saat ini hampir 50% masyarakat Indonesia terhubung dengan internet. Banyak cara untuk terhubung dengan orang orang terdekat bahkan orang yang kita tidak ketahui seperti Facebook, Twitter, Instagram dan masih banyak lagi aplikasi sosial media lainnya.

Di  era digital ini, ekonomi dapat memproduksi sumber daya manusia dalam meningkat kretifitas dengan menggunakan ide dan pengetahuan. Tetapi seiring berjalannya waktu, lapangan pekerjaan bagi generasi milenial sangat sempit diakibatkan beberapa faktor seperti kesempatan kerja, umur, dan lain sebagainya. 

Sehingga di era digital pada saat ini milenial terbilang mampu dalam meningkatkan ekonomi berdasarkan kretifitas serta kahlian yang dimiliki. Mereka mendapatkan karir yang meyakinkan dan aman dalam mencapai kesuksesan dengan memanfaatkan kemajuan digital.

Ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat berkembang pada setiap negara ekonomi kreatif juga dapat bertahan walaupun sebuah negara sedang mengalami krisis. Pada saat ini, banyak ekonomi negara-negara didunia maju akibat dari masyakarat yang kreatif dalam mengembangkan usaha, menyalurkan bakat dan lain sebagainya kedalam kehidupan digital seperti amerika dan beberapa negara bagian eropa.

Dari tahun ketahun nilai produk domestik bruto (PDB) di Indonesia meningkat karena adanya pengaruh dari ekonomi kreatif kedalam pendapatan nasional. Menurut data, PDB sektor ekonomi kreatif meningkat dari Rp 784 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 1,105 triliun pada tahun 2018, bukan tidak mungkin akibat dari ekonomi kreatif pendapatan nasional akan terus meingkat tiap tahunnya.

Sosial media, yang berkaitan erat dengan internet dapat mempengaruhi adanya sektor ekonomi keratif. Hampir seluruh generasi milenial menggunakan sosial media sebagai platform mendapatkan keuntungan dalam mendapatkan uang. Mereka memanfaatkan sosial media sebagai tempat untuk mendapatkan penghasilan dimana penghasilan yang didapat bisa untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari bahkan ada yang sampai merubah hidup mereka sendiri akibat dari penghasilan yang didapat tidak main-main.

PENGARUH KONSUMEN

Dikehidupan digital ini ekonomi kreatif sangat berkembang dengan pesat karena banyak milenial yang memiliki ide kreatif dan masuk akal yang muncul dari adanya gaya hidup tidak jauh dari kata sosial media. 

Sosial media sendiri membawa perubahan besar dalam kehidupan kita saat ini yang membuat segala sesuatu serba cepat dan mudah. Dengan adanya pembayaran non-cash segala sesuatu berkaitan dengan uang terasa lebih mudah untuk orang-orang yang sibuk terutama generasi milenial yang suka berbelanja online atau membeli sesuatu tanpa harus memiliki uang terlebih dahulu didompetnya misalnya membeli tiket nonton atau konser, membeli tiket transportasi atau yang berkaitan tentang gaya hidup seorang milenial terutama dalam transaksi pembayaran belanja online. Apalagi pada saat ini banyak bank yang menyediakan mobile banking yang bisa dipakai pada smartphone. Mendownload aplikasi seperti eCommerce, bisnis start-up, dan aplikasi sosial media lainnya akan meningkatkan pendapatan produsen dari aplikasi tersebut.

PENGARUH PRODUSEN

Dari beberapa hal diatas generasi milenial tidak hanya penikmat dari kemajuan digital saat ini tetapi dikehidupan digital ini, banyak dari mereka yang bahkan membentuk masyarakat digital di negara kita dengan adanya bisnis start-up yang banyak di Indonesia membuat ekonomi kreatif terus meningkat karena tidak hanya menghasilkan uang tapi juga dapat menghasilkan lapangan pekerjaan yang sangat luas. 

Bisnis start-up yang sedang booming pada beberapa tahun terakhir hingga saat ini yaitu start-up ojek, Bisnis start-up ini memiliki banyak dampak positif bagi masyarakat khususnya solusi bagi masyarakat dikota besar yang sering mengalami kemacetan dijalan.

Saat ini layanan ojek online seperti Go-Jek dipakai lebih dari 15 juta masyarakat Indonesia setiap minggunya dan dilayani oleh lebih dari 200.000 pengandara ojek yang berpengalaman dan terpecaya di Indonesia. 

Hal ini sangat berpengaruh akan ekonomi kreatif negara kita dimana Go-Jek berkontribusi pada perekonomian Indonesia hingga 10 triliun menurut Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Turro S, Wonfkaren, 10 triliun ini berasal dari pengendara serta UMKM yang terhubung dalam salah satu layanan Go-Jek yaitu Go-Food. 

Tidak hanya itu ternyata masih banyak layanan yang bisa kita dapat jika mendownload aplikasi Go-Jek diantaranya Go-Car, Go-Send, Go-Pulsa, dan masih banyak lagi, artinya pendapatan ekonomi kreatif negara bahkan bisa saja lebih dimana perkembangan layanan aplikasi Go-Jek juga terus meningkat serta pembayarnyapun bisa menggunakan non-cash, contoh lain dari start-up bisnis ojek ialah Grab dan masih banyak lagi. Hadirnya aplikasi ini sangat cocok bagi milenial yang suka dengan serba cepat dan mudah.

Sebagai generasi milenial kita harus berpikir kreatif yang positif misalnya dulu sebelum adanya belanja online kita harus kepasar untuk membeli barang yang kita inginkan, tetapi sekarang, kita hanya cukup membuka ponsel kemudian memilih barang yang kita mau barang akan datang dialamat rumah kita dengan cepat, mudah bukan?. 

Dengan berkembangnya gaya hidup digital hadirlah sejumlah market place seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya. Dengan hadirnya market place ini dapat membuat milenial memiliki jiwa entrepreneur yang sukses dan berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia lewat eCommerce. William Tanuwijaja, sebagai founder Tokopedia ia memimpin para millenials yang bermitra dengannya untuk menjadi nilai khusus bagi seller dan pelanggannya. 

Menurut data Dapartemen Perdagangan RI, pada tahun 2016 bisnis eCommerce dapat menghasilkan 120 triliun bahkan pada tahun ini ditargetkan menjadi 140 triliun. Tidak hanya aplikasi, banyak eCommerce yang memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk mencari uang seperti instagram dan lain-lain.

Contoh lain dari pekerjaan yang menggunakan sosial media adalah selebgram (selebritis instagram) banyak orang-orang yang menggunakan instagram berusaha menjadi selebgram karena dengan menjadi selebgram uang dapat mengalir tidak kenal waktu misalnya dari endorsement dengan hanya mempromosikan sesuatu yang dijual oleh online shop seorang selebgram bisa mendapatkan penghasilan ratusan hingga jutaan rupiah setiap satu kali mempromosikan barang/makanan tersebut. 

Contoh lainnya yaitu Youtuber ( pembuat konten Youtube) pekerjaan ini hanya membutuhkan konten yang unik dan menarik untuk menarik viewers (penonton) dengan begitu jika viewers banyak otomatis subscriber (langganan) akan banyak pula, dari subscriber dan viewers inilah seorang youtuber mendapatkan pundi pundi uang hingga miliayaran rupiah contoh youtuber sukses diindonesia sendiri ialah Ria Ricis dan Atta Halilintar yang bisa mendapatkan penghasilan hingga 1,1 Miliyar rupiah perbulannya. Dengan hanya menonton iklan yang ada dikontennya saja uang langsung masuk kerekening seorang youtuber.

Bisnis start-up ojek dan bisnis eCommerce merupakan salah satu pengaruh milenial bagi ekonomi kreatif Indonesia bahkan Indonesia berada pada urutan keempat dengan jumlah start-up terbesar didunia.

Tantangan bagi negara kita yaitu infastruktur pemerintah dalam menyediakan layanan internet yang cepat kapanpun dan dimanapun. Sumber daya yang dimiliki oleh para milenial merupakan tulang punggung ekonomi kreatif Indonesia selain sumber daya alam, jadi masyarakat khususnya pemerintah harus berapresiasi tinggi untuk generasi bangsa dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kreatif negara. 

Generasi milenial mempunyai peran penting dalam meningkatkan ekonomi kreatif baik dengan karyanya, cara berpikir serta semangatnya, hal ini akan membuat pola pikir serta kreatifitas yang akan mendapatkan hasil pula. Kita sebagai milenial harus berperan dalam perkembangan ekonomi kreatif Indonesia sekecil apapun bentuknya. Jadi, sudahkah kamu sebagai generasi milenial berperan dalam meningkatkan ekonomi kreatif untuk negara kita? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun