Mohon tunggu...
Ahmad Syaiful Hadi
Ahmad Syaiful Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cuma manusia biasa yang mencoba mengeluarkan unek-unek dengan tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Rendahnya Motivasi Belajar Bahasa pada Remaja: Perspektif Psikologi Perkembangan

22 Juli 2024   22:06 Diperbarui: 22 Juli 2024   22:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya motivasi belajar bahasa pada remaja merupakan tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan multifaset. Dengan memahami faktor-faktor penyebab dan menerapkan strategi yang sesuai dengan prinsip psikologi perkembangan, kita dapat membantu remaja dalam pengembangan minat dan motivasi yang lebih tinggi mereka dalam belajar bahasa. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan pihak sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan bahasa remaja secara optimal.

Referensi:

Fitriani, A., & Marlina, L. (2019). Peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia melalui metode pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Padang Panjang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 1-10.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). PISA 2018: Hasil survei internasional tentang literasi membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia.

Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in education: Theory, research, and applications (3rd ed.). Pearson Education.

Santrock, J. W. (2011). Adolescence (13th ed.). McGraw-Hill.

*NB

Saya Ahmad Syaiful Hadi, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, dengan nomor induk mahasiswa 2300003008.

Dosen pengampu mata kuliah, Dr. Riana Mashar, M.Si.,Psi

Artikel ini dibuat guna melengkapi nilai mata kuliah perkembangan peserta didik, penulisan dilakukan setelah membaca buku dan artikel terkait masalah yang dibahas. Artikel ditulis sesuai dengan apa yang pernah saya presentasikan di depan kelas, yaitu masa Adolescence (Remaja) karena demi memudahkan pemahaman dan penulisan. Terima kasih untuk Ibu Riana yang telah memberikan ilmunya sehingga saya dapat menulis materi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun