2. Diversifikasi Ekonomi
Ketergantungan pada beberapa sektor tertentu, seperti manufaktur dan pertanian, harus diminimalkan. Indonesia perlu mendorong diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor baru, seperti ekonomi kreatif, energi terbarukan, dan teknologi digital. Wilayah-wilayah tertinggal juga harus diprioritaskan untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata.
3. Insentif untuk Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, namun sektor ini sering kali menghadapi kendala modal dan akses pasar. Pemberian insentif berupa kredit usaha berbunga rendah, pelatihan manajemen, serta akses ke platform digital dapat memperkuat UMKM sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
4. Pembangunan Infrastruktur Berbasis Ketenagakerjaan
Investasi pada infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas publik, tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga membuka peluang kerja langsung dalam skala besar. Program padat karya dapat diintegrasikan untuk menyerap tenaga kerja dari kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap pengangguran.
5. Reformasi Regulasi Ketenagakerjaan
Sistem regulasi ketenagakerjaan perlu disesuaikan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, namun tetap melindungi hak-hak pekerja. Kebijakan yang fleksibel seperti gig economy dapat diatur dengan baik untuk memastikan tenaga kerja informal tetap terlindungi tanpa membebani pengusaha.
6. Pemanfaatan Teknologi untuk Penciptaan Lapangan Kerja
Digitalisasi dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan peluang kerja baru. Platform teknologi seperti e-commerce, aplikasi layanan, dan teknologi keuangan (fintech) telah membuka ruang bagi banyak wirausahawan baru. Pemerintah perlu mendukung inovasi ini melalui regulasi yang mendukung dan pelatihan digital bagi masyarakat luas.
7. Kebijakan Insentif Regional