Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pilar Indonesia Emas 2045 : Re-industrialisasi!

23 Januari 2025   17:02 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah perlu fokus pada pembangunan kawasan industri baru yang dilengkapi dengan infrastruktur modern, seperti pelabuhan, jalan, dan jaringan listrik. Kawasan industri berbasis klaster seperti di Batang, Jawa Tengah, dapat menjadi model pengembangan.

2. Pengembangan Industri Berbasis Teknologi

Re-industrialisasi harus mengintegrasikan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi. Hal ini sejalan dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 yang mendorong efisiensi dan inovasi.

3. Mendukung UMKM dan Industri Kreatif

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menjadi tulang punggung industrialisasi dengan memberikan perhatian pada peningkatan akses pembiayaan, pelatihan, dan transformasi digital.

4. Mengembangkan Industri Hijau dan Berkelanjutan

Re-industrialisasi harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Pemanfaatan energi terbarukan, pengelolaan limbah industri, dan praktik produksi ramah lingkungan perlu menjadi prioritas utama.

5. Reformasi Kebijakan

Re-industrialisasi memerlukan kebijakan yang mendukung, seperti insentif pajak untuk investor industri, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan penyederhanaan perizinan.

Tantangan yang Dihadapi

Proses re-industrialisasi tidak terlepas dari tantangan, baik di tingkat nasional maupun global. Tantangan utama meliputi:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun