Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketimpangan Akses Teknologi : Siapa Tertinggal?

19 Januari 2025   16:52 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, perusahaan-perusahaan di daerah terpencil juga mengalami kendala yang serupa. Mereka kesulitan bersaing di pasar global karena keterbatasan teknologi, yang berarti akses pasar dan efisiensi operasional mereka sangat terbatas dibandingkan perusahaan di wilayah yang lebih maju.

Ketimpangan Gender dalam Teknologi

Ketimpangan akses teknologi juga memiliki dimensi gender yang signifikan. Di banyak negara berkembang, perempuan memiliki akses yang lebih terbatas terhadap perangkat digital dibandingkan laki-laki. Hal ini sering kali disebabkan oleh norma budaya yang menganggap teknologi bukanlah prioritas bagi perempuan.

Kurangnya akses ini membuat perempuan lebih rentan tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi sosial. Ketimpangan gender dalam teknologi bukan hanya persoalan kesetaraan, tetapi juga masalah ekonomi. Potensi besar yang dimiliki perempuan dalam mendorong pembangunan ekonomi menjadi tidak maksimal jika mereka tidak diberdayakan melalui teknologi.

Tantangan di Tingkat Kebijakan

Mengatasi ketimpangan akses teknologi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Namun, kebijakan pemerintah sering kali menghadapi berbagai kendala. Misalnya, pembangunan infrastruktur digital di daerah terpencil membutuhkan investasi besar yang tidak selalu tersedia.

Selain itu, kebijakan sering kali berfokus pada penyediaan akses, tanpa memperhatikan aspek literasi digital. Hasilnya, meskipun infrastruktur tersedia, kelompok tertentu tetap tidak mampu memanfaatkan teknologi karena kurangnya keterampilan.

Pendekatan yang lebih holistik diperlukan untuk memastikan akses teknologi yang inklusif. Pemerintah perlu bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan model bisnis yang memungkinkan penyediaan layanan internet murah di daerah terpencil. Di sisi lain, program literasi digital harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

Solusi untuk Mengurangi Ketimpangan

Untuk mengatasi ketimpangan akses teknologi, beberapa langkah strategis dapat diambil. Pertama, pemerintah perlu memperluas infrastruktur digital ke daerah-daerah terpencil. Ini tidak hanya melibatkan pembangunan jaringan internet tetapi juga pengadaan perangkat yang terjangkau.

Kedua, pelatihan literasi digital harus ditingkatkan di semua lapisan masyarakat. Program-program ini tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum memiliki keterampilan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun