Perbedaan riwayat hadis, salah satunya dari Abu Hurairah yang menyebutkan mendahulukan lutut, dan dari Anas bin Malik yang menyebutkan mendahulukan tangan, turut menggambarkan perbedaan tahapan hidup Rasulullah SAW.
Cara Duduk Unta: Sebuah Analogi
- Unta Tua: Lutut Depan Lebih Dulu
Unta tua sering kali mendahulukan lutut depannya saat duduk. Hal ini karena kondisi fisiknya yang telah menua, sehingga cara tersebut menjadi lebih nyaman dan mengurangi tekanan pada tubuhnya. Cara ini juga memberikan stabilitas lebih besar karena lutut depan menanggung beban tubuh sebelum kaki belakang menyusul. - Unta Muda: Kaki Belakang Lebih Dulu
Sebaliknya, unta muda cenderung menurunkan kaki belakang terlebih dahulu. Dengan kondisi fisik yang lebih kuat, mereka memiliki fleksibilitas dan energi yang cukup untuk menggunakan pola duduk ini tanpa menimbulkan ketidaknyamanan atau risiko cedera.
Perbedaan ini mengajarkan kita bahwa cara tubuh bergerak sering kali mencerminkan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu atau makhluk pada tahap kehidupan tertentu.
Hadis tentang Tata Cara Sujud
Terdapat dua hadis utama yang sering menjadi rujukan dalam diskusi tentang tata cara sujud:
- Hadis Abu Hurairah: Mendahulukan Lutut
Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian hendak sujud, maka janganlah ia turun seperti turunnya unta, tetapi hendaklah ia meletakkan lututnya sebelum kedua tangannya." (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Abu Hurairah meriwayatkan hadis ini pada masa ketika Rasulullah SAW sudah berusia lebih tua. Hal ini relevan dengan kondisi fisik beliau yang membutuhkan cara sujud yang lebih nyaman, seperti halnya unta tua yang mendahulukan lutut depannya.
- Hadis Anas bin Malik: Mendahulukan Tangan
Dalam riwayat Anas bin Malik, ia menyebutkan bahwa Rasulullah SAW, ketika masih muda dan kuat, mendahulukan kedua tangannya saat bersujud. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan fisik Rasulullah SAW pada masa tersebut.
Sebagai sahabat yang telah bersama Rasulullah SAW sejak kecil, Anas bin Malik menyaksikan bagaimana Rasulullah SAW bergerak dengan cara yang mencerminkan energi dan vitalitas seorang pemuda.
Hubungan dengan Perubahan Tahapan Hidup
Seperti cara duduk unta yang berubah sesuai dengan usia dan kondisi fisiknya, tata cara sujud Rasulullah SAW juga mencerminkan tahapan kehidupan beliau. Ketika masih muda, mendahulukan tangan adalah pilihan yang lebih mudah dan sesuai dengan kekuatan fisik. Namun, seiring bertambahnya usia, mendahulukan lutut menjadi lebih praktis dan nyaman.
Perbedaan ini juga mencerminkan fleksibilitas dalam Islam, di mana syariat memberikan ruang bagi umatnya untuk menyesuaikan ibadah dengan kondisi fisik mereka, selama tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang diajarkan Rasulullah SAW.
Menghindari Menyerupai Turunnya Unta