Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilihan Lansung vs DRPD : Mana yang Lebih "Ekonomis"

4 Januari 2025   17:13 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi di Indonesia. Dalam sistem politik yang ada, terdapat dua pendekatan utama untuk memilih kepala daerah: pemilihan langsung oleh masyarakat dan pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Perdebatan mengenai mana yang lebih ekonomis---baik dari segi biaya maupun dampak ekonominya---telah menjadi isu yang terus diperdebatkan. Pada kesempatan ini Kita mencoba membandingkan kedua sistem dari perspektif ekonomi, mempertimbangkan aspek biaya pemilihan, dampak terhadap kebijakan publik, dan potensi risiko ekonomi.

1. Biaya Langsung Pemilihan

Pemilihan Langsung

Pemilihan langsung melibatkan seluruh masyarakat dalam memilih kepala daerah. Proses ini membutuhkan biaya besar, meliputi:

  • Logistik: Distribusi surat suara, alat tulis, dan perangkat pemilu ke berbagai daerah, termasuk daerah terpencil.
  • Pengawasan: Pembentukan panitia pengawas hingga ke tingkat desa.
  • Kampanye: Para kandidat sering mengeluarkan dana besar untuk kampanye, meskipun ini bersumber dari dana pribadi atau partai.
  • Keamanan: Penyelenggaraan membutuhkan pengawasan keamanan ekstra, terutama di daerah yang rawan konflik.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilu langsung sering kali menjadi salah satu pengeluaran terbesar dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Namun, biaya ini sering dibenarkan dengan alasan meningkatkan partisipasi masyarakat dan legitimasi pemimpin.

Pemilihan oleh DPRD

Pemilihan oleh DPRD secara signifikan menekan biaya logistik dan kampanye, karena hanya melibatkan anggota legislatif. Penghematan ini meliputi:

  • Tidak memerlukan infrastruktur pemilu besar-besaran: Proses berlangsung di ruang sidang DPRD.
  • Minim kebutuhan keamanan: Risiko konflik horizontal lebih kecil dibandingkan pemilihan langsung.
  • Tidak ada biaya kampanye publik: Kandidat hanya perlu meyakinkan sejumlah anggota DPRD.

Namun, penghematan ini bisa saja menjadi ilusi jika proses pemilihan oleh DPRD melibatkan politik uang atau korupsi yang memperbesar biaya tersembunyi.

2. Efisiensi Ekonomi dalam Pengambilan Keputusan

Pemilihan Langsung

Kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat cenderung memiliki mandat yang lebih kuat untuk membuat kebijakan ekonomi yang pro-rakyat. Hal ini memungkinkan:

  • Kebijakan yang lebih inklusif: Kepala daerah berupaya memenuhi harapan masyarakat luas, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
  • Akuntabilitas tinggi: Dengan bertanggung jawab langsung kepada masyarakat, kepala daerah memiliki insentif untuk bekerja secara transparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun