Indonesia memiliki warisan pengelolaan air tradisional yang disebut Subak di Bali. Sistem ini tidak hanya mengatur distribusi air untuk sawah, tetapi juga mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Kekuatan Subak:
- Manajemen Komunal: Petani dalam satu komunitas bekerja sama untuk memastikan distribusi air yang adil.
- Kearifan Lokal: Sistem ini mengutamakan efisiensi dan menjaga keberlanjutan sumber daya air.
- Keberhasilan Jangka Panjang: Subak telah bertahan selama ratusan tahun dan diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
5. Sistem Pengelolaan Sungai Murray-Darling di Australia
Sungai Murray-Darling merupakan sumber utama air untuk pertanian di Australia. Pengelolaannya melibatkan pendekatan holistik, di mana pemerintah, masyarakat, dan petani bekerja sama untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan air.
Pelajaran dari pengalaman ini:
- Pengaturan Kuota Air: Kuota diberlakukan untuk memastikan setiap petani mendapatkan bagian air yang adil.
- Teknologi Pemantauan: Pemerintah menggunakan teknologi satelit untuk memantau tingkat air secara real-time.
- Sanksi dan Insentif: Petani yang boros diberi sanksi, sementara mereka yang efisien mendapatkan insentif.
6. Pengelolaan Agroforestri di Kenya
Di Kenya, teknik agroforestri atau kombinasi antara pertanian dan kehutanan diterapkan untuk menjaga sumber daya air.
Keunggulan agroforestri:
- Pohon Sebagai Penyimpan Air: Pohon membantu menahan air hujan dan mencegah erosi tanah.
- Meningkatkan Kualitas Tanah: Akar pohon meningkatkan kapasitas tanah untuk menyerap dan menyimpan air.
- Diversifikasi Pendapatan: Petani tidak hanya mengandalkan hasil panen, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari produk hutan.
Relevansi untuk Indonesia
Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara-negara ini untuk mempertahankan sumber daya air:
- Modernisasi Irigasi: Mengadopsi teknologi seperti di Jepang dan Australia untuk meningkatkan efisiensi.
- Konservasi Tradisional: Menghidupkan kembali sistem tradisional seperti embung di India dan Subak di Bali.
- Pengelolaan Partisipatif: Melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan air seperti di Rajasthan.
- Diversifikasi Sistem: Menerapkan agroforestri untuk meningkatkan daya serap air di lahan pertanian.
Mempertahankan sumber daya air memerlukan kombinasi strategi modern dan kearifan lokal. Pengalaman dari berbagai negara dan daerah menunjukkan bahwa pengelolaan yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan. Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini, Indonesia dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, mendukung pertanian swasembada, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.