Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Swasembada Pertanian dan Pangan (67) : Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan.

23 Desember 2024   20:15 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:15 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Swasembada pangan, atau kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa bergantung pada impor, adalah cita-cita yang terus diperjuangkan oleh Indonesia. Namun, di tengah laju urbanisasi yang pesat, pola konsumsi masyarakat perkotaan mengalami transformasi signifikan yang turut memengaruhi upaya mencapai swasembada.

Urbanisasi dan Perubahan Pola Konsumsi

Urbanisasi telah mengubah cara masyarakat hidup dan konsumsi. Di kota-kota besar, meningkatnya pendapatan dan akses terhadap produk global menyebabkan preferensi konsumsi masyarakat bergeser. Konsumsi makanan instan, impor, dan produk olahan semakin mendominasi dibandingkan bahan pangan lokal.

Perubahan ini berdampak langsung pada pola permintaan pasar. Produk seperti gandum, susu, dan daging yang sering diimpor menjadi kebutuhan pokok baru, menggantikan beras, jagung, dan sagu yang merupakan hasil pertanian lokal. Selain itu, gaya hidup modern yang sibuk mendorong masyarakat untuk memilih makanan praktis meskipun sering kali kurang sehat atau mahal.

Tantangan Swasembada di Tengah Urbanisasi

Perubahan pola konsumsi ini menjadi tantangan besar bagi program swasembada pangan. Meningkatnya ketergantungan pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan perkotaan dapat:

  1. Mengganggu Stabilitas Ekonomi: Ketergantungan impor membuat negara rentan terhadap fluktuasi harga internasional.
  2. Menurunkan Daya Saing Petani Lokal: Ketika produk impor lebih murah dan tersedia luas, produk lokal sulit bersaing di pasar perkotaan.
  3. Mengancam Ketahanan Pangan: Ketergantungan pada pasokan dari luar negeri meningkatkan risiko krisis pangan jika terjadi gangguan perdagangan global.

Upaya Mencapai Swasembada yang Berkelanjutan

Untuk menghadapi tantangan ini, perlu langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Diversifikasi Produk Lokal
    Pemerintah dan pelaku usaha perlu memperkenalkan produk pangan lokal yang inovatif dan praktis, seperti makanan olahan dari bahan lokal. Dengan demikian, masyarakat perkotaan dapat memilih produk dalam negeri tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
  2. Edukasi dan Promosi Pola Konsumsi Sehat
    Kampanye tentang pentingnya konsumsi pangan lokal dan sehat harus digencarkan. Misalnya, memanfaatkan media sosial untuk mempopulerkan resep modern berbahan dasar lokal.
  3. Revitalisasi Pertanian Perkotaan
    Urban farming atau pertanian perkotaan dapat menjadi solusi. Dengan memanfaatkan lahan terbatas di kota, masyarakat dapat memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri, seperti sayuran atau rempah-rempah.
  4. Dukungan untuk Petani Lokal
    Memberikan insentif kepada petani lokal, seperti subsidi pupuk, akses pembiayaan, atau teknologi pertanian canggih, akan meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka di pasar domestik.
  5. Kebijakan Pembatasan Impor
    Kebijakan yang mendukung pembatasan impor untuk produk yang dapat diproduksi di dalam negeri perlu diperkuat. Langkah ini harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri agar tidak terjadi kelangkaan.

Perubahan pola konsumsi masyarakat perkotaan adalah fenomena yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan strategi yang tepat, transformasi ini dapat diarahkan untuk mendukung swasembada pangan. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan pola konsumsi yang mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan hasil pertanian lokal.

Dengan langkah konkret dan kesadaran bersama, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Beberapa Pengalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun