Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Pertanian dan Pangan (61) : Transformasi Lahan Marginal.

22 Desember 2024   08:43 Diperbarui: 22 Desember 2024   08:43 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

2. Pengalaman di India

India memiliki kisah sukses dalam transformasi lahan marginal di daerah semi-arid Rajasthan.

  • Teknik konservasi air tradisional seperti tangki air bawah tanah (tanka) dan bendungan mikro (check dams) telah membantu mengatasi masalah kelangkaan air.
  • Introduksi tanaman seperti millets, kacang hijau, dan gandum yang tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem.
    Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan.

3. Pengalaman di Tiongkok

Tiongkok telah melakukan transformasi besar-besaran di daerah Loess Plateau, wilayah yang sebelumnya mengalami erosi parah.

  • Rehabilitasi tanah dilakukan melalui penanaman rumput, pohon, dan semak yang berfungsi sebagai pelindung tanah.
  • Implementasi sistem terasering memungkinkan lahan curam digunakan untuk pertanian.
    Hasilnya, lahan yang dulunya gersang kini menjadi area produktif untuk tanaman seperti gandum dan jagung.

4. Pengalaman di Afrika

Di wilayah Sahel, Afrika, teknik tradisional seperti zai farming berhasil mengubah lahan tandus menjadi produktif.

  • Lubang zai, yang berfungsi untuk menahan air hujan, diisi dengan kompos organik dan digunakan untuk menanam tanaman seperti millet dan sorghum.
  • Kombinasi ini meningkatkan hasil panen hingga tiga kali lipat, bahkan di lahan dengan curah hujan rendah.

Prinsip Kunci dalam Transformasi Lahan Marginal

Berdasarkan pengalaman di berbagai wilayah, beberapa prinsip kunci dapat diidentifikasi:

  1. Pendekatan Berbasis Ekosistem
    Transformasi lahan harus mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem lokal, termasuk perlindungan biodiversitas dan pengelolaan sumber daya air.
  2. Teknologi Adaptif
    Teknologi seperti irigasi hemat air, varietas tanaman tahan stres, dan bioteknologi untuk perbaikan tanah sangat penting.
  3. Kolaborasi Lokal dan Global
    Pemberdayaan masyarakat lokal dikombinasikan dengan dukungan teknologi global menciptakan hasil yang optimal.
  4. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
    Insentif, pelatihan, dan investasi infrastruktur merupakan faktor pendukung utama keberhasilan transformasi.

Dampak Transformasi Lahan Marginal

  • Peningkatan Produksi Pangan: Wilayah yang sebelumnya tidak produktif kini mampu menyuplai kebutuhan lokal maupun ekspor.
  • Pemberdayaan Ekonomi: Petani dan masyarakat pedesaan mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan.
  • Pengurangan Risiko Lingkungan: Praktik berkelanjutan membantu mengurangi erosi tanah, desertifikasi, dan perubahan iklim.

Transformasi lahan marginal menjadi potensi pertanian baru adalah peluang besar yang memerlukan komitmen, inovasi, dan kerja sama lintas sektor. Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan. Di masa depan, lahan marginal tidak hanya menjadi alternatif pertanian tetapi juga solusi strategis dalam menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun