2. Pengalaman di India
India memiliki kisah sukses dalam transformasi lahan marginal di daerah semi-arid Rajasthan.
- Teknik konservasi air tradisional seperti tangki air bawah tanah (tanka) dan bendungan mikro (check dams) telah membantu mengatasi masalah kelangkaan air.
- Introduksi tanaman seperti millets, kacang hijau, dan gandum yang tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan.
3. Pengalaman di Tiongkok
Tiongkok telah melakukan transformasi besar-besaran di daerah Loess Plateau, wilayah yang sebelumnya mengalami erosi parah.
- Rehabilitasi tanah dilakukan melalui penanaman rumput, pohon, dan semak yang berfungsi sebagai pelindung tanah.
- Implementasi sistem terasering memungkinkan lahan curam digunakan untuk pertanian.
Hasilnya, lahan yang dulunya gersang kini menjadi area produktif untuk tanaman seperti gandum dan jagung.
4. Pengalaman di Afrika
Di wilayah Sahel, Afrika, teknik tradisional seperti zai farming berhasil mengubah lahan tandus menjadi produktif.
- Lubang zai, yang berfungsi untuk menahan air hujan, diisi dengan kompos organik dan digunakan untuk menanam tanaman seperti millet dan sorghum.
- Kombinasi ini meningkatkan hasil panen hingga tiga kali lipat, bahkan di lahan dengan curah hujan rendah.
Prinsip Kunci dalam Transformasi Lahan Marginal
Berdasarkan pengalaman di berbagai wilayah, beberapa prinsip kunci dapat diidentifikasi:
- Pendekatan Berbasis Ekosistem
Transformasi lahan harus mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem lokal, termasuk perlindungan biodiversitas dan pengelolaan sumber daya air. - Teknologi Adaptif
Teknologi seperti irigasi hemat air, varietas tanaman tahan stres, dan bioteknologi untuk perbaikan tanah sangat penting. - Kolaborasi Lokal dan Global
Pemberdayaan masyarakat lokal dikombinasikan dengan dukungan teknologi global menciptakan hasil yang optimal. - Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Insentif, pelatihan, dan investasi infrastruktur merupakan faktor pendukung utama keberhasilan transformasi.
Dampak Transformasi Lahan Marginal
- Peningkatan Produksi Pangan: Wilayah yang sebelumnya tidak produktif kini mampu menyuplai kebutuhan lokal maupun ekspor.
- Pemberdayaan Ekonomi: Petani dan masyarakat pedesaan mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan.
- Pengurangan Risiko Lingkungan: Praktik berkelanjutan membantu mengurangi erosi tanah, desertifikasi, dan perubahan iklim.
Transformasi lahan marginal menjadi potensi pertanian baru adalah peluang besar yang memerlukan komitmen, inovasi, dan kerja sama lintas sektor. Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan. Di masa depan, lahan marginal tidak hanya menjadi alternatif pertanian tetapi juga solusi strategis dalam menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H