Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Swasembada Pertanian dan Pangan (32) : Dampak Terhadap Kemiskinan Pedesaan.

30 November 2024   05:57 Diperbarui: 30 November 2024   05:57 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Peningkatan kualitas hidup di daerah pedesaan, terutama dalam mengurangi kemiskinan, merupakan tantangan besar yang memerlukan pendekatan komprehensif. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif adalah swasembada, yaitu kemampuan suatu daerah atau negara untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, energi, dan bahan baku industri dari sumber daya lokal, tanpa bergantung pada impor. Di Indonesia, swasembada memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan, yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan sumber daya alam.

1. Peningkatan Akses Terhadap Pangan dan Kebutuhan Pokok

Swasembada pangan, khususnya, dapat menjadi instrumen yang sangat kuat untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan. Ketergantungan pada impor pangan seringkali membuat harga bahan makanan menjadi volatil dan sulit dijangkau oleh masyarakat miskin di daerah pedesaan. Dengan mencapai swasembada pangan, masyarakat pedesaan akan memiliki akses yang lebih stabil terhadap sumber pangan yang murah dan berkualitas. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga mengurangi pengeluaran keluarga miskin untuk membeli bahan pangan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya beli mereka untuk kebutuhan lainnya.

2. Penciptaan Lapangan Kerja di Sektor Pertanian

Sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian pedesaan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Swasembada pangan mendorong produksi pertanian dalam negeri yang lebih besar, yang membuka peluang bagi petani dan masyarakat pedesaan lainnya untuk mendapatkan pekerjaan. Dari mulai pengolahan lahan, distribusi hasil pertanian, hingga aktivitas pemasaran, setiap langkah dalam rantai produksi pangan memerlukan tenaga kerja. Dengan meningkatnya permintaan untuk produk lokal, pekerjaan di sektor pertanian dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran, yang merupakan salah satu faktor utama kemiskinan.

3. Meningkatkan Keterampilan dan Pendapatan Petani

Swasembada juga mendorong peningkatan keterampilan petani dalam hal teknis pertanian dan pengelolaan sumber daya alam. Program-program pelatihan dan penyuluhan yang terkait dengan praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat meningkatkan hasil pertanian. Dengan teknologi yang lebih tepat guna dan metode pertanian yang lebih modern, petani dapat meningkatkan produktivitas dan, pada gilirannya, pendapatan mereka. Peningkatan pendapatan ini menjadi kunci dalam mengurangi kemiskinan karena memberikan kesempatan bagi petani untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pendidikan dan layanan kesehatan, serta mendorong mereka untuk berinvestasi dalam bisnis atau usaha lain yang lebih menguntungkan.

4. Mendorong Diversifikasi Ekonomi Pedesaan

Swasembada tidak hanya terbatas pada sektor pangan, tetapi juga mencakup keberlanjutan energi dan bahan baku industri. Di daerah pedesaan, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada, masyarakat dapat berinovasi untuk menciptakan sumber daya alternatif seperti energi terbarukan, kerajinan tangan, dan produk olahan pertanian. Diversifikasi ekonomi ini memberi masyarakat pedesaan kesempatan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada sektor pertanian, yang seringkali rentan terhadap perubahan cuaca dan harga pasar yang fluktuatif. Dengan adanya berbagai sumber pendapatan, masyarakat pedesaan dapat lebih tahan terhadap guncangan ekonomi, yang mengurangi kerentanannya terhadap kemiskinan.

5. Meningkatkan Infrastruktur dan Akses ke Pasar

Pencapaian swasembada seringkali didukung oleh pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan, irigasi, dan fasilitas penyimpanan. Peningkatan infrastruktur ini mempermudah petani untuk mengakses pasar lokal maupun regional, yang memperluas pasar untuk produk mereka. Dengan kemudahan akses ke pasar, hasil pertanian dapat dijual dengan harga yang lebih baik, meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kerugian akibat produk yang tidak terjual atau rusak. Infrastruktur yang lebih baik juga mendukung akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya, yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun