Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Swasembada Pertanian dan Pangan (33) : Dampak Terhadap Kemiskinan Pedesaan.

30 November 2024   05:57 Diperbarui: 30 November 2024   09:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nepal, dengan sebagian besar wilayahnya yang terdiri dari daerah pegunungan dan pedesaan, telah mengimplementasikan swasembada energi terbarukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan. Negara ini memanfaatkan potensi energi hidroelektrik lokal untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga air yang tersebar di berbagai daerah pedesaan, banyak masyarakat yang sebelumnya bergantung pada bahan bakar fosil untuk kebutuhan energi mereka kini beralih ke energi yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Melalui swasembada energi ini, Nepal berhasil menurunkan biaya energi, memberikan akses listrik ke daerah-daerah yang terpencil, serta membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam sektor energi terbarukan. Pengembangan sektor energi terbarukan juga memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor energi, yang pada gilirannya mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan.

3. Pengalaman Swasembada Pangan di Vietnam

Vietnam merupakan contoh sukses lainnya dalam mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Pada tahun 1990-an, Vietnam memutuskan untuk fokus pada produksi beras untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bahkan untuk ekspor. Dengan reformasi kebijakan pertanian yang mendalam, seperti pembagian lahan kepada petani melalui sistem kontrak, peningkatan teknologi pertanian, dan perbaikan sistem irigasi, Vietnam berhasil mengubah sektor pertaniannya dan menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia.

Swasembada pangan di Vietnam tidak hanya memastikan ketahanan pangan domestik, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani, yang sebagian besar berasal dari daerah pedesaan. Dengan meningkatnya hasil pertanian dan nilai ekspor beras, Vietnam berhasil mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan secara signifikan. Selain itu, swasembada pangan ini menciptakan lapangan kerja tambahan dalam sektor pengolahan dan distribusi beras, yang memperkuat ekonomi lokal.

4. Swasembada Pangan di India: Program Pradhan Mantri Krishi Sinchayee Yojana (PMKSY)

Di India, yang memiliki sebagian besar penduduk yang hidup di pedesaan dan bergantung pada pertanian, pemerintah meluncurkan berbagai program untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu yang terkenal adalah Pradhan Mantri Krishi Sinchayee Yojana (PMKSY), yang bertujuan untuk meningkatkan irigasi dan mengurangi ketergantungan petani pada curah hujan. Program ini memberikan akses kepada petani untuk memperoleh infrastruktur irigasi yang lebih baik dan penyuluhan tentang teknik pertanian yang efisien.

Keberhasilan swasembada pangan di India melalui program ini berdampak pada pengurangan kemiskinan karena petani mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih terjamin. Akses yang lebih baik terhadap air irigasi meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi kerugian akibat kekeringan, dan memastikan stabilitas pendapatan bagi petani kecil di daerah pedesaan. Dalam jangka panjang, swasembada pangan ini membantu masyarakat pedesaan untuk keluar dari kemiskinan dan beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim.

5. Swasembada dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Costa Rica

Costa Rica, meskipun tidak terlalu besar dalam hal populasi, telah sukses dalam mengelola sumber daya alam dan mengurangi kemiskinan dengan prinsip swasembada. Negara ini memanfaatkan kekayaan alamnya, seperti hutan tropis dan tanah yang subur, untuk mendukung pertanian organik dan pariwisata berbasis ekowisata. Dengan mempromosikan pertanian berkelanjutan dan melibatkan masyarakat pedesaan dalam sektor pariwisata yang ramah lingkungan, Costa Rica berhasil menciptakan lapangan pekerjaan yang mendukung pendapatan warga pedesaan.

Pengalaman Costa Rica menunjukkan bahwa swasembada juga dapat diterapkan pada pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan, di mana masyarakat pedesaan tidak hanya bergantung pada pertanian, tetapi juga dapat memanfaatkan keindahan alam mereka untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa merusak lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi kemiskinan tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun