Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Pertanian dan Pangan (11): Dukungan Hutan Sosial

24 November 2024   16:06 Diperbarui: 24 November 2024   16:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di Kalimantan Tengah, misalnya, masyarakat Dayak yang terlibat dalam program Hutan Adat berhasil mengintegrasikan budidaya tanaman pangan seperti padi ladang dengan hasil hutan seperti rotan. Sistem ini membantu mereka menjaga kemandirian pangan sekaligus melestarikan tradisi lokal.

3. Mengurangi Ketergantungan pada Impor

Indonesia masih bergantung pada impor untuk beberapa komoditas pangan utama, seperti gandum, kedelai, dan gula. Ketergantungan ini rentan terhadap fluktuasi harga global dan ketidakstabilan pasokan. Dengan memaksimalkan potensi hutan sosial, Indonesia dapat meningkatkan produksi pangan alternatif yang sesuai dengan iklim dan kondisi tanah lokal, sehingga mengurangi kebutuhan impor.

Tantangan dalam Pengelolaan Hutan Sosial

1. Ketimpangan Akses dan Pengetahuan

Tidak semua masyarakat yang tinggal di sekitar hutan memiliki akses atau pengetahuan yang memadai untuk mengelola hutan sosial. Beberapa kelompok masyarakat adat, misalnya, menghadapi kendala administratif untuk mendapatkan hak kelola atas lahan mereka. Selain itu, kurangnya pelatihan dalam teknik pertanian modern dan agroforestry sering kali menjadi hambatan.

2. Ancaman Perubahan Iklim

Perubahan iklim membawa risiko baru, seperti pola cuaca yang tidak menentu, banjir, dan kekeringan. Semua ini dapat memengaruhi produktivitas tanaman pangan yang diusahakan di hutan sosial. Untuk itu, diperlukan strategi adaptasi, seperti pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap cuaca ekstrem atau pengelolaan air yang lebih baik.

3. Pengawasan dan Keberlanjutan

Ada kekhawatiran bahwa hutan sosial dapat disalahgunakan untuk kepentingan komersial yang merusak ekosistem. Pengawasan yang lemah memungkinkan adanya praktik eksploitasi berlebihan, seperti pembalakan liar atau alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tegas dan pengawasan yang ketat untuk memastikan keberlanjutan program.

Belajar dari Negara Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun