Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (65), Keberlanjutan R&D Teknologi Pertahanan

14 November 2024   08:55 Diperbarui: 14 November 2024   09:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teknologi pertahanan yang maju akan memperkuat daya tawar Indonesia di kancah internasional, sekaligus memberikan rasa aman bagi warga negara. Selain itu, pengembangan teknologi pertahanan secara mandiri dapat menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang usaha di sektor teknologi tinggi.

Secara ekonomi, industri pertahanan juga bisa menjadi salah satu sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, industri pertahanan yang berkelanjutan dapat memicu lahirnya industri pendukung lainnya, seperti manufaktur, elektronik, dan material maju. 

Dengan adanya ekosistem yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor teknologi militer dan menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pertahanan nasional.

Keberlanjutan ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan adalah investasi jangka panjang yang krusial bagi ketahanan nasional. Dengan membangun ekosistem yang mampu berinovasi secara berkelanjutan, memfasilitasi kolaborasi strategis, dan menghadapi tantangan dengan pendekatan yang solutif, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang tidak hanya mandiri dalam bidang pertahanan, tetapi juga kompetitif di pasar global.

Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun akademisi, agar ekosistem ini dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan dan kedaulatan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun