Industri pertahanan kedirgantaraan merupakan sektor strategis yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Tidak hanya berfungsi sebagai tulang punggung pertahanan nasional, industri ini juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing ekonomi.Â
Mengembangkan sektor ini di Indonesia membuka berbagai peluang besar, terutama terkait transfer teknologi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, dan penguatan kolaborasi internasional. Namun, di balik peluang ini, terdapat tantangan yang kompleks dan menuntut penanganan yang menyeluruh.
1. Peluang dalam Pengembangan Teknologi dan Inovasi
Salah satu peluang terbesar dalam industri pertahanan kedirgantaraan adalah potensi untuk menguasai teknologi tinggi dan menciptakan inovasi baru. Dengan meningkatnya persaingan global dalam pengembangan teknologi pertahanan, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengadaptasi dan mengembangkan teknologi canggih, baik melalui program penelitian domestik maupun kerja sama dengan negara lain.Â
Misalnya, program jet tempur KF-21/IF-X yang merupakan hasil kolaborasi antara Korea Selatan dan Indonesia memberikan kesempatan bagi para insinyur lokal untuk belajar dan berkontribusi dalam teknologi mutakhir di bidang kedirgantaraan.
Selain itu, investasi dalam industri ini juga dapat membuka jalan bagi penciptaan lapangan kerja berkualitas tinggi, yang berpotensi mendorong pengembangan tenaga kerja terampil. Dengan menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang tepat, Indonesia bisa menghasilkan para ahli di bidang teknologi kedirgantaraan yang mampu bersaing di tingkat internasional.Â
Misalnya, jika dibandingkan dengan Turki, yang beberapa dekade lalu masih bergantung pada impor alutsista, kini negara tersebut mampu memproduksi drone tempur canggih seperti Bayraktar TB2 yang telah menarik perhatian dunia.
2. Penguatan Ekonomi Melalui Pasar Domestik dan Internasional
Selain meningkatkan keamanan, sektor pertahanan kedirgantaraan dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi. Dengan adanya permintaan yang stabil dari dalam negeri untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista), industri ini dapat menciptakan basis pasar yang kuat.Â
Dalam jangka panjang, industri pertahanan kedirgantaraan juga berpotensi untuk menembus pasar internasional, seperti negara-negara di Asia Tenggara yang memiliki kebutuhan pertahanan yang serupa dengan Indonesia.Â
Ekspor produk pertahanan Indonesia, seperti pesawat CN-235 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia, menunjukkan bahwa peluang untuk bersaing di pasar internasional bukanlah hal yang mustahil.