Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (61): Swasembada Industri Kendaraan Militer

13 November 2024   14:04 Diperbarui: 13 November 2024   14:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Walaupun keuntungan swasembada cukup signifikan, ada tantangan yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam hal teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Industri kendaraan militer modern memerlukan teknologi yang sangat spesifik dan SDM yang terampil serta berpengalaman di bidang militer dan teknik. Saat ini, Indonesia masih perlu meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan (R&D) untuk bersaing dengan negara-negara maju di sektor ini.

Di samping itu, kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pelatihan juga menjadi penting agar SDM di bidang ini dapat tumbuh sesuai kebutuhan industri. Beberapa universitas teknik di Indonesia sudah memiliki program studi yang berfokus pada rekayasa militer, namun peningkatan kurikulum dan praktik di lapangan masih sangat diperlukan agar bisa memenuhi standar tinggi industri pertahanan.

Keuntungan Ekonomi dari Swasembada Kendaraan Militer

Selain memperkuat pertahanan, swasembada kendaraan militer juga membawa dampak positif bagi perekonomian. Industri ini bisa menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan sektor industri pendukung, dan memberikan peluang ekspor. Kendaraan militer yang diproduksi oleh PT Pindad, misalnya, memiliki potensi pasar yang besar di kawasan Asia Tenggara dan Afrika. Hal ini berarti, Indonesia bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga bisa mengisi pasar internasional dengan produk yang memiliki kualitas dan harga bersaing.

Peluang ekonomi dari swasembada juga terkait dengan transfer teknologi. Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan teknologi dalam negeri yang dapat digunakan di sektor non-militer, seperti industri otomotif sipil dan infrastruktur. Dengan demikian, pengembangan industri pertahanan tidak hanya bermanfaat untuk sektor militer tetapi juga bisa menjadi pendorong ekonomi nasional yang lebih luas.

Swasembada sebagai Pilar Kemandirian Nasional

Kemandirian di sektor kendaraan militer darat tidak hanya membawa Indonesia menuju swasembada pertahanan tetapi juga mencerminkan upaya bangsa dalam menjaga kedaulatan dan membangun ekonomi berbasis teknologi. Melalui investasi jangka panjang, pengembangan riset, serta peningkatan keterampilan SDM, swasembada kendaraan militer darat dapat dicapai secara berkelanjutan.

Dengan belajar dari negara-negara yang berhasil dalam upaya swasembada, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat pertahanannya dan berkontribusi pada stabilitas kawasan. Langkah ini bukan hanya sebuah pencapaian strategis tetapi juga merupakan simbol dari komitmen Indonesia dalam mengamankan masa depan yang lebih mandiri dan berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun