Pembiayaan yang berkelanjutan untuk swasembada industri pertahanan tidak akan tercapai tanpa adanya pendekatan kebijakan yang terpadu dan terencana dengan baik. Pemerintah perlu menyelaraskan kebijakan fiskal, moneter, dan industri untuk mendukung pembiayaan industri pertahanan. Misalnya, insentif fiskal bagi sektor swasta yang berinvestasi di industri pertahanan dapat menjadi langkah yang efektif untuk mendorong partisipasi sektor swasta.
Selain itu, integrasi industri pertahanan dengan sektor-sektor lain seperti teknologi, manufaktur, dan pendidikan tinggi sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan teknologi dan keterampilan. Ini dapat dicapai melalui kebijakan yang mendorong kolaborasi antara sektor-sektor tersebut dan industri pertahanan, seperti program riset bersama, insentif pajak bagi perusahaan yang memproduksi komponen lokal, atau alokasi anggaran untuk riset di universitas.
Menuju Kemandirian Industri Pertahanan yang Berkelanjutan
Mewujudkan swasembada industri pertahanan bukan hanya tentang membangun alutsista di dalam negeri, tetapi juga tentang menciptakan sistem pembiayaan yang dapat mendukungnya secara berkelanjutan. Alternatif pembiayaan seperti kemitraan dengan sektor swasta, obligasi pertahanan, dukungan dari bank pembangunan, dan dana investasi pemerintah untuk pertahanan adalah langkah-langkah yang dapat mempercepat pencapaian swasembada industri pertahanan di Indonesia.
Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada komitmen pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang fleksibel, mendukung inovasi, dan menjaga transparansi. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berfokus pada keberlanjutan, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dan kuat dalam menghadapi tantangan keamanan masa depan, serta memiliki industri pertahanan yang berdaya saing tinggi di tingkat global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI