Meskipun bank pembangunan multilateral umumnya tidak memberikan pembiayaan untuk pengembangan alutsista langsung, mereka dapat berkontribusi pada pengembangan infrastruktur pendukung, seperti fasilitas riset dan laboratorium. Pendanaan ini penting dalam menciptakan fondasi yang kokoh untuk industri pertahanan yang mandiri. Selain itu, bank pembangunan dapat menjadi katalis untuk mendukung ekosistem industri yang sehat dan mampu berkompetisi di tingkat global.
c. Penerbitan Obligasi Pertahanan
Penerbitan obligasi khusus untuk pendanaan industri pertahanan atau obligasi "pertahanan" merupakan opsi pembiayaan lain yang dapat dijajaki. Dengan model ini, pemerintah dapat menarik dana masyarakat melalui surat utang negara yang dijamin, di mana hasilnya akan dialokasikan secara eksklusif untuk pengembangan industri pertahanan.
Obligasi pertahanan telah diterapkan di berbagai negara dan terbukti efektif dalam menghimpun dana dari publik yang memiliki minat untuk berinvestasi dalam keamanan nasional. Bagi masyarakat, ini juga merupakan instrumen investasi yang menjanjikan karena obligasi pertahanan cenderung memiliki jaminan dan keuntungan yang menarik. Namun, penting untuk memastikan bahwa dana dari obligasi ini digunakan dengan transparan dan sesuai tujuan, agar kepercayaan publik tetap terjaga.
d. Dana Investasi Pemerintah untuk Pertahanan
Pemerintah juga dapat mempertimbangkan pembentukan dana investasi khusus untuk sektor pertahanan, yang dikelola oleh badan independen dengan misi mempercepat swasembada pertahanan. Dana ini dapat bersumber dari berbagai pos anggaran, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, serta dari kontribusi sektor swasta.
Dengan mengelola dana investasi khusus, pemerintah dapat fokus pada alokasi sumber daya secara strategis, misalnya untuk pendanaan proyek-proyek jangka panjang yang tidak tergantung pada anggaran tahunan. Model ini mirip dengan sovereign wealth fund yang dimiliki negara-negara kaya minyak, di mana hasil investasi dikelola dan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan sektor industri strategis.
3. Menciptakan Ekosistem Pembiayaan yang Berkelanjutan
Mengurangi ketergantungan pada anggaran belanja negara tidak hanya berarti menemukan sumber pendanaan alternatif, tetapi juga menciptakan ekosistem pembiayaan yang berkelanjutan untuk industri pertahanan. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendorong peran serta industri keuangan dalam pembiayaan sektor pertahanan, misalnya melalui pengembangan pasar modal pertahanan, pembentukan dana jangka panjang, atau melalui penerbitan obligasi hijau (green bonds) yang relevan.
Industri keuangan di Indonesia, termasuk perbankan dan pasar modal, dapat dilibatkan dalam memberikan pembiayaan jangka panjang untuk industri pertahanan, baik melalui skema pinjaman komersial maupun investasi langsung. Selain itu, peningkatan kualitas kredit industri pertahanan melalui lembaga penjaminan kredit juga dapat membantu meningkatkan akses industri ini terhadap pembiayaan.
4. Pendekatan Kebijakan yang Terpadu