Kolaborasi ini akan membantu memperkuat kapasitas riset nasional dan menghasilkan inovasi-inovasi baru di bidang pertahanan.
- Sinergi Antara Industri dan Litbang
Pembangunan industri pertahanan yang berdaya saing membutuhkan kolaborasi erat dengan lembaga litbang. Industri dapat memberikan masukan yang spesifik mengenai kebutuhan pasar, sementara litbang dapat menghasilkan inovasi yang sesuai dengan permintaan tersebut.
 Sinergi ini akan menciptakan rantai pasokan yang lebih kuat dan efisien, serta meningkatkan kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan teknologi pertahanan.
Industri juga perlu didorong untuk melakukan investasi jangka panjang dalam litbang. Pemerintah dapat memberikan insentif pajak bagi industri yang berkontribusi pada pengembangan teknologi pertahanan dalam negeri. Dengan adanya kolaborasi yang solid, Indonesia akan mampu menciptakan ekosistem litbang pertahanan yang mandiri.
- Pengembangan Teknologi Dual-use
Untuk meningkatkan daya saing, teknologi dual-use, yaitu teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan sipil maupun militer, bisa menjadi fokus pengembangan. Teknologi seperti drone, kecerdasan buatan, dan sensor dapat diterapkan baik dalam sektor pertahanan maupun sektor sipil, sehingga memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi produksi.Â
Pengembangan teknologi dual-use juga akan membantu industri pertahanan bertahan dan berkembang di luar sektor militer saja.
Misalnya, teknologi penginderaan jauh yang dikembangkan untuk keperluan militer dapat diaplikasikan dalam pemantauan kebakaran hutan atau pengelolaan sumber daya alam. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing tetapi juga memberikan manfaat ekonomi tambahan.
Pembentukan Kluster Teknologi Pertahanan
Untuk membangun ekosistem litbang yang terstruktur, pembentukan kluster teknologi pertahanan di berbagai wilayah strategis Indonesia bisa menjadi langkah penting.Â
Kluster ini harus mencakup fasilitas produksi, pusat riset, dan lembaga pendidikan yang terintegrasi. Dengan adanya kluster teknologi, kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri dapat terjadi secara lebih intensif dan produktif.
Pemerintah juga dapat mendorong investasi asing di kluster ini dengan persyaratan transfer teknologi yang jelas. Kehadiran perusahaan multinasional dalam kluster akan mempercepat transfer pengetahuan dan memperkaya ekosistem litbang dalam negeri. Kluster ini juga akan mendorong terciptanya rantai pasok lokal yang lebih kuat, sehingga Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada bahan baku dan komponen dari luar negeri.