4. Ekonomi Digital: Peluang yang Perlu Dikelola dengan Baik
Salah satu pelajaran penting dari dekade terakhir adalah munculnya ekonomi digital sebagai kekuatan pendorong utama pertumbuhan. Indonesia menjadi salah satu pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai lebih dari USD 130 miliar pada 2025 (Google, Temasek & Bain, 2021).Â
Pertumbuhan startup dan adopsi teknologi digital juga membawa perubahan signifikan dalam pola konsumsi dan bisnis.
Namun, regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital masih belum optimal. Tantangan dalam hal perlindungan data, persaingan usaha yang sehat, serta akses terhadap infrastruktur digital di daerah terpencil masih perlu diatasi.Â
Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang lebih progresif dalam menciptakan kerangka regulasi yang mendukung inovasi tanpa menghambat pertumbuhan sektor ini.
5. Ketahanan Pangan dan Energi: Sektor yang Masih Rentan
Sektor pertanian dan energi juga memainkan peran penting dalam kebijakan ekonomi nasional. Namun, meskipun ada berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan dan energi terbarukan, ketergantungan Indonesia pada impor pangan dan energi masih tinggi.Â
Pandemi COVID-19 memperlihatkan betapa rentannya ketahanan pangan Indonesia terhadap guncangan eksternal.
Pemerintahan baru harus fokus pada peningkatan kapasitas produksi domestik di kedua sektor ini. Investasi dalam riset dan teknologi pertanian, diversifikasi sumber energi, serta peningkatan efisiensi rantai pasok pangan menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan kemandirian ekonomi nasional.
Pelajaran bagi Kabinet Baru
Kebijakan ekonomi selama 10 tahun terakhir telah memberikan banyak pelajaran penting. Pembangunan infrastruktur, stabilitas makroekonomi, transformasi digital, serta krisis akibat pandemi memberikan gambaran tentang apa yang telah dicapai dan apa yang masih harus diperbaiki.Â