Infrastruktur transportasi yang efisien, misalnya, akan menurunkan biaya logistik, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama daya saing Indonesia.
Selain itu, proyek-proyek infrastruktur besar dapat mendorong pengembangan sektor-sektor terkait, seperti konstruksi, manufaktur, dan pariwisata, yang semuanya memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Dalam jangka panjang, peningkatan kualitas infrastruktur dapat mendorong masuknya investasi asing, yang melihat stabilitas infrastruktur sebagai faktor penentu keberhasilan investasi di suatu negara.
Namun, manfaat jangka panjang ini hanya bisa dirasakan jika pembangunan dilakukan secara terencana, efisien, dan berkelanjutan.Â
Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan proyek-proyek infrastruktur ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.Â
Misalnya, pembangunan jalan tol yang menghubungkan kawasan industri harus diimbangi dengan perlindungan terhadap lahan pertanian dan hutan yang produktif, agar tidak merusak ekosistem dan mengancam ketahanan pangan nasional.
Aspek Pembiayaan: Kerja Sama Publik-Swasta dan Investasi Asing
Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah pendanaan. Kabinet baru akan perlu memperhatikan keberlanjutan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur besar.Â
Untuk mengatasi keterbatasan anggaran negara, pemerintah telah banyak menggunakan model kerja sama publik-swasta (public-private partnership atau PPP).Â
Model ini memungkinkan sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan proyek infrastruktur, yang tidak hanya membantu mengurangi beban keuangan pemerintah tetapi juga meningkatkan efisiensi dan profesionalisme proyek.
Namun, model PPP juga membawa tantangan tersendiri. Peraturan yang jelas, transparansi dalam proses tender, serta penegakan kontrak adalah faktor penting untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini.Â