Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

SDM Indonesia untuk Revolusi Industri 4.0 "Link and Match" Masih Relevan?

19 Oktober 2024   18:01 Diperbarui: 19 Oktober 2024   18:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di era Revolusi Industri 4.0 merupakan elemen kunci yang menentukan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi perubahan besar di sektor industri. Revolusi ini membawa tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dengan kehadiran teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Berbagai industri kini bergeser dari model tradisional ke model yang lebih modern, yang sangat bergantung pada kemampuan tenaga kerja untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi baru.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rendahnya kesiapan SDM dalam menyambut era ini. Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia, hanya sekitar 16% tenaga kerja di Indonesia yang memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi baru. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan besar antara kebutuhan industri dan kualitas tenaga kerja yang ada saat ini. Jika dibiarkan, kesenjangan ini bisa semakin memperburuk daya saing Indonesia di pasar global, mengingat bahwa tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan teknologi akan kesulitan beradaptasi dengan tuntutan industri masa depan.

Oleh karena itu, pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0 menjadi prioritas yang mendesak. Ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap menghadapi tantangan ini.

1. Penguatan Pendidikan Vokasi dan Teknologi

Salah satu langkah paling efektif untuk meningkatkan kesiapan SDM adalah melalui pendidikan vokasi dan teknologi. Pendidikan vokasi perlu difokuskan pada penguasaan keterampilan praktis yang relevan dengan perkembangan teknologi terbaru, seperti pemrograman, analisis data, robotika, dan manajemen sistem otomasi. Selain itu, kurikulum pendidikan tinggi dan vokasi harus terus disesuaikan dengan tren teknologi dan kebutuhan industri yang dinamis.

Pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi dalam memperkuat pendidikan vokasi. Program magang industri, pelatihan di tempat kerja, dan sertifikasi teknis dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan keterampilan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Sebagai contoh, program "Link and Match" yang digagas oleh Kementerian Perindustrian bertujuan untuk menciptakan hubungan yang lebih erat antara sekolah vokasi dan industri, sehingga lulusan lebih siap bekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan industri.

2. Peningkatan Pelatihan dan Reskilling Tenaga Kerja

Selain pendidikan vokasi, pelatihan berkelanjutan untuk tenaga kerja juga sangat diperlukan. Banyak tenaga kerja yang sudah berada di industri selama bertahun-tahun namun belum memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi baru. Oleh karena itu, program reskilling dan upskilling harus menjadi prioritas. Program reskilling bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada tenaga kerja yang mungkin akan terancam digantikan oleh otomatisasi, sementara upskilling bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang sudah ada agar lebih kompetitif di era digital.

Pelatihan berbasis teknologi seperti kursus online, seminar, dan workshop juga harus diperbanyak dan dipermudah aksesnya. Dengan teknologi internet yang semakin berkembang, pelatihan ini bisa diselenggarakan secara daring, sehingga lebih fleksibel dan menjangkau lebih banyak tenaga kerja, khususnya mereka yang berada di daerah terpencil.

3. Peningkatan Kerjasama dengan Sektor Industri

Kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri sangat diperlukan untuk menciptakan sinergi yang baik dalam pengembangan SDM. Industri harus terlibat dalam merancang kurikulum dan program pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Selain itu, program kemitraan antara universitas, lembaga pendidikan vokasi, dan perusahaan dapat membuka jalan bagi tenaga kerja untuk belajar langsung dari praktik industri yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun