Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekonomi di Era Presidensial Prabowo: Reformasi Agraria sebagai Solusi Ketimpangan Sosial

8 Oktober 2024   08:53 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Strategi Pengelolaan Lahan Berbasis Keadilan Sosial

Dalam rangka mewujudkan reformasi agraria yang berkeadilan, pemerintahan Prabowo diharapkan mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa redistribusi lahan tidak hanya menguntungkan segelintir kelompok, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang selama ini tidak memiliki akses terhadap lahan.

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah melalui pemberdayaan petani melalui koperasi atau kelompok tani. Koperasi pertanian dapat berfungsi sebagai lembaga yang mengelola lahan secara kolektif, yang memungkinkan para petani kecil untuk bergabung dan mengakses sumber daya yang lebih besar. Dengan cara ini, para petani tidak hanya mendapatkan lahan, tetapi juga memiliki akses yang lebih baik terhadap pasar, teknologi, dan pembiayaan.

Selain itu, kebijakan reformasi agraria juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Banyak lahan yang saat ini dimiliki oleh korporasi besar digunakan untuk praktik-praktik yang merusak lingkungan, seperti deforestasi untuk perkebunan kelapa sawit atau tambang. Di bawah pemerintahan Prabowo, reformasi agraria dapat menjadi momentum untuk memperbaiki praktik pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan, dengan memastikan bahwa lahan-lahan yang didistribusikan kepada petani kecil digunakan untuk pertanian ramah lingkungan.

Peran Lembaga Negara dan Kelembagaan yang Kuat

Untuk memastikan keberhasilan reformasi agraria, diperlukan kelembagaan yang kuat dan efektif. Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi reformasi agraria di masa lalu adalah lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah, serta ketidakjelasan regulasi yang sering kali memicu konflik agraria.

Di era Prabowo, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang diharapkan memainkan peran sentral dalam mempercepat proses redistribusi lahan. Selain itu, peran lembaga penegak hukum juga penting untuk memastikan bahwa proses redistribusi lahan berlangsung secara adil dan transparan, serta untuk mencegah terjadinya konflik agraria yang sering kali melibatkan masyarakat adat, petani, dan perusahaan besar.

Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang selama ini telah aktif memperjuangkan hak-hak petani dan masyarakat adat. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan dan implementasi reformasi agraria akan memastikan bahwa kebijakan tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di tingkat akar rumput.

Manfaat Ekonomi dari Reformasi Agraria

Reformasi agraria yang efektif tidak hanya akan mengatasi ketimpangan sosial, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap lahan, reformasi agraria dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian, yang pada gilirannya akan meningkatkan produksi pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Selain itu, reformasi agraria juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, lebih banyak tenaga kerja yang akan terserap di sektor ini, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di pedesaan yang selama ini menjadi salah satu masalah utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun