Teknologi pertanian modern akan mengurangi ketergantungan petani pada prakiraan cuaca tradisional dan membantu mereka mengoptimalkan penggunaan lahan. Dengan cara ini, sektor pertanian di Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya tanpa harus memperluas lahan pertanian yang ada, sehingga juga turut menjaga kelestarian lingkungan.
2. Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas
Ketahanan pangan juga sangat bergantung pada infrastruktur yang mendukung rantai pasokan dan distribusi pangan. Di era Prabowo, pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan akses ke daerah-daerah pertanian, serta penyediaan fasilitas penyimpanan (cold storage) untuk hasil-hasil pertanian yang mudah rusak menjadi salah satu prioritas utama.
Pemerintah Prabowo juga bisa menginisiasi pembangunan pasar-pasar regional yang lebih terintegrasi untuk memudahkan distribusi hasil pertanian ke berbagai daerah. Dengan infrastruktur yang lebih baik, petani dapat mengurangi biaya distribusi dan mempercepat waktu pengiriman, sehingga hasil pertanian dapat sampai ke pasar dalam kondisi yang lebih segar dan dengan harga yang lebih stabil.
Kebijakan ini juga dapat berkontribusi pada pengurangan ketimpangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Akses yang lebih baik akan meningkatkan daya saing produk-produk pertanian dari daerah terpencil, memberikan insentif bagi para petani untuk meningkatkan kualitas produk, dan secara keseluruhan memperkuat ketahanan pangan nasional.
3. Reformasi Kelembagaan dan Perlindungan Petani
Selain teknologi dan infrastruktur, reformasi kelembagaan juga menjadi faktor kunci dalam transformasi sektor pertanian. Pemerintahan Prabowo diharapkan mengoptimalkan peran lembaga-lembaga seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam mengelola stok pangan dan menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan perlindungan bagi petani melalui program asuransi pertanian.
Program asuransi pertanian yang mencakup risiko gagal panen akibat bencana alam atau perubahan iklim dapat menjadi jaring pengaman bagi petani yang sering kali rentan terhadap fluktuasi cuaca dan pasar. Di era Prabowo, kebijakan ini dapat diperluas dan dipermudah aksesnya sehingga lebih banyak petani kecil yang dapat terlindungi dari risiko-risiko yang tidak dapat mereka kendalikan.
Reformasi kelembagaan juga perlu mencakup perbaikan dalam sistem distribusi pupuk dan benih. Kebijakan Prabowo dapat mengurangi praktik monopoli dan kartel dalam distribusi input pertanian yang sering kali merugikan petani kecil. Dengan memperkuat peran lembaga distribusi yang adil dan transparan, petani dapat memperoleh akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap input pertanian yang berkualitas.
Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Salah satu aspek penting dalam kebijakan pertanian Prabowo adalah fokus pada pertanian yang berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan menekankan pada praktik-praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik, rotasi tanaman, serta pengelolaan air yang efisien. Pertanian berkelanjutan tidak hanya penting untuk menjaga produktivitas jangka panjang, tetapi juga untuk memastikan bahwa lahan pertanian tetap subur dan dapat mendukung produksi pangan untuk generasi mendatang.