Penguatan Kapasitas dan Manajemen BUMN di Era Prabowo
Untuk mendukung peran strategis BUMN dalam mewujudkan Ekonomi Pancasila, pemerintah Prabowo juga perlu mendorong reformasi internal di tubuh BUMN. Reformasi ini mencakup penguatan tata kelola (good corporate governance), peningkatan efisiensi operasional, serta inovasi dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah.
Penguatan kapasitas BUMN ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan negara di tingkat global, tetapi juga untuk memastikan bahwa BUMN mampu menjalankan misi sosialnya dengan efektif. BUMN yang kuat dan profesional akan menjadi kunci dalam menjalankan kebijakan ekonomi yang berlandaskan Pancasila. Pemerintah Prabowo bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendorong penguatan sinergi antar BUMN, sehingga mereka dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan-tujuan strategis nasional.
Di sisi lain, pemerintah juga perlu berhati-hati dalam mengelola BUMN agar tidak terjebak dalam birokrasi yang berlebihan. Kemandirian operasional dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan akan menjadi kunci keberhasilan BUMN dalam menghadapi tantangan ekonomi global, sekaligus menjalankan tugas-tugas pembangunan nasional.
BUMN sebagai Penggerak Ekonomi Hijau
Salah satu tantangan besar di era pemerintahan Prabowo adalah bagaimana BUMN dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan. Isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan menuntut adanya transformasi menuju ekonomi hijau (green economy). Dalam hal ini, BUMN dapat menjadi pionir dalam mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan, baik di sektor energi, industri, maupun transportasi.
Pemerintahan Prabowo memiliki kesempatan besar untuk memimpin upaya global dalam mengatasi perubahan iklim melalui kebijakan ekonomi hijau. BUMN seperti PLN dapat mempercepat transisi menuju penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidroelektrik. Selain itu, BUMN di sektor kehutanan dan pertanian dapat berperan aktif dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan konservasi keanekaragaman hayati, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan lingkungan Indonesia.
Dengan demikian, di era Prabowo, BUMN tidak hanya menjadi penggerak ekonomi nasional, tetapi juga sebagai pelopor dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang menempatkan keseimbangan antara manusia dan alam sebagai salah satu pilar utama pembangunan.
Peran BUMN dalam mewujudkan Ekonomi Pancasila di era pemerintahan Prabowo sangatlah strategis. Sebagai entitas yang dimiliki oleh negara, BUMN memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berperan dalam pembangunan nasional, menjaga kedaulatan ekonomi, dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Transformasi BUMN yang berorientasi pada pembangunan bangsa, penguatan kapasitas internal, serta peran aktif dalam ekonomi hijau menjadi kunci keberhasilan visi Ekonomi Pancasila di era Prabowo.
Keberhasilan kebijakan ekonomi Prabowo dalam memanfaatkan potensi BUMN akan menentukan sejauh mana Indonesia mampu mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat, sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila.
Note; Tentu ini sebatas urung rembug Kami sebagai outsider economist.