Meskipun kebijakan ekonomi Prabowo menawarkan keseimbangan yang menarik antara kapitalisme dan sosialisme, tantangan besar tetap ada. Pertama, dalam mengurangi ketergantungan pada asing, Prabowo harus memastikan bahwa industri domestik memiliki daya saing yang memadai untuk beroperasi secara mandiri di pasar global. Ini memerlukan investasi besar dalam pendidikan, riset, dan pengembangan teknologi.
Kedua, redistribusi kekayaan melalui program-program sosial harus dilakukan secara efisien untuk mencegah ketergantungan yang berlebihan pada subsidi. Prabowo perlu menciptakan lapangan kerja produktif dan mendorong sektor-sektor yang dapat menghasilkan nilai tambah tinggi bagi ekonomi.
Selain itu, adaptasi terhadap perubahan global seperti digitalisasi dan perubahan iklim juga akan menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan kebijakan ekonomi Prabowo. Kebijakan yang responsif terhadap isu-isu global ini akan memastikan bahwa Indonesia tetap kompetitif di kancah internasional.
Membangun Ekonomi yang Berkeadilan dan Berdaya Saing
Kebijakan ekonomi Presiden Prabowo menawarkan jalan tengah yang menarik antara kapitalisme dan sosialisme. Di satu sisi, ia mendorong kebebasan ekonomi dan kompetisi pasar yang sehat. Di sisi lain, ia tetap menekankan pentingnya keadilan sosial, distribusi yang merata, dan peran negara dalam melindungi sektor-sektor strategis.
Dengan pendekatan yang pragmatis ini, Prabowo berusaha membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada implementasi kebijakan yang efektif serta kemampuan untuk menavigasi tantangan-tantangan ekonomi global.
Tentu semua adalah sebatas analisis Kami sebagai akademisi outsider.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H