4. Ekonomi Kerakyatan: Mengutamakan Kesejahteraan Sosial
Di sisi lain, Prabowo juga mengusung konsep ekonomi kerakyatan yang berfokus pada pemerataan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat miskin. Ini mencerminkan nilai-nilai sosialisme di mana pemerintah berperan dalam memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
Sebagai contoh, Prabowo berjanji untuk memperkuat program bantuan sosial dan subsidi bagi masyarakat miskin serta memastikan ketersediaan lapangan kerja yang layak. Kebijakan redistribusi semacam ini mencerminkan pendekatan sosialisme yang mengutamakan keadilan sosial, namun tetap berupaya untuk tidak terlalu menghambat pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh pasar.
5. Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi nasional. Prabowo tampaknya melanjutkan visi ini dengan mengusung pembangunan berkelanjutan yang fokus pada infrastruktur fisik dan digital. Di sini, kapitalisme memainkan perannya, di mana pembangunan infrastruktur yang efisien dan terjangkau diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar global.
Namun, pendekatan Prabowo juga mengedepankan pemerataan hasil pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur tidak hanya diarahkan pada pusat-pusat ekonomi besar, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah terpencil untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.
6. Kolaborasi Publik-Swasta: Model Ekonomi yang Adaptif
Salah satu pendekatan pragmatis yang diusung oleh Prabowo adalah model kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Dalam pandangan Prabowo, pemerintah tidak harus memonopoli sektor-sektor strategis, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta untuk menciptakan sinergi yang lebih produktif.
Model ini banyak diterapkan di negara-negara maju seperti Jerman dan Jepang, di mana sektor publik dan swasta bekerja bersama untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih besar. Di Indonesia, ini bisa diwujudkan melalui kemitraan dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan energi terbarukan, teknologi, dan industri manufaktur.
Kolaborasi ini memungkinkan pasar tetap berfungsi secara efisien (kapitalisme), sementara negara memastikan bahwa hasilnya didistribusikan secara adil dan menguntungkan masyarakat luas (sosialisme).
7. Tantangan dan Prospek Kebijakan Ekonomi Prabowo