Kehadiran grup-grup musik populer seperti BTS dan Blackpink menjadi magnet bagi wisatawan internasional, terutama dari kalangan muda. Pemerintah Korea Selatan mendukung tren ini dengan menciptakan museum K-pop, tur lokasi syuting K-drama, hingga memanfaatkan acara-acara internasional seperti Seoul Fashion Week untuk mempromosikan budaya modern Korea. Selain itu, festival-festival kebudayaan modern ini juga disinergikan dengan promosi wisata kuliner dan produk kecantikan yang semakin populer di seluruh dunia.
Indonesia, dengan kekayaan budaya yang tidak kalah menarik, bisa meniru strategi ini dengan mengkombinasikan budaya tradisional dan modern. Misalnya, mengembangkan industri seni kontemporer atau musik lokal yang memiliki daya tarik internasional, kemudian mengintegrasikannya dengan promosi pariwisata. Dukungan pemerintah terhadap festival budaya modern bisa membantu memperkuat daya tarik Indonesia di mata wisatawan global.
Jepang: Melestarikan Tradisi Sambil Menciptakan Atraksi Modern
Jepang telah lama dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan sejarah. Dari Kyoto yang terkenal dengan kuil-kuil kuno dan tradisi teh, hingga Tokyo dengan kilauan teknologi dan inovasi modern. Namun, Jepang tidak berhenti pada daya tarik tradisionalnya. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan objek wisata baru yang menggabungkan unsur-unsur modern dan futuristik.
Salah satu contohnya adalah pengembangan Odaiba, sebuah pulau buatan di Tokyo Bay yang menawarkan pengalaman wisata yang modern dengan pusat perbelanjaan, museum teknologi, serta pemandangan spektakuler Jembatan Pelangi dan Teluk Tokyo. Selain itu, teamLab Borderless, museum seni digital interaktif yang terkenal, menjadi salah satu destinasi wisata baru yang berhasil memadukan seni dengan teknologi.
Apa yang dilakukan Jepang mengajarkan kita pentingnya mempertahankan keunikan budaya sambil terus mengikuti perkembangan zaman. Indonesia, yang juga memiliki sejarah dan budaya yang kaya, bisa mengikuti jejak Jepang dengan memanfaatkan teknologi untuk memperkuat narasi sejarahnya, baik melalui museum interaktif, augmented reality di situs-situs budaya, atau festival digital yang mempromosikan seni dan warisan lokal.
Negara-negara seperti Islandia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Jepang telah menunjukkan bahwa keberhasilan dalam mengembangkan objek wisata baru tidak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga pada inovasi, keberlanjutan, dan pemanfaatan potensi lokal. Indonesia, dengan sumber daya alam dan budayanya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menciptakan destinasi wisata baru yang tidak hanya menarik secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.
Dengan mengadopsi strategi yang sesuai dari negara-negara tersebut --- baik melalui pengembangan pariwisata berbasis alam, inovasi teknologi, atau penguatan budaya --- Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, inovasi, keberlanjutan, dan promosi budaya menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan objek wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H