Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

10 "Bali Baru"

4 Oktober 2024   09:33 Diperbarui: 4 Oktober 2024   10:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan Branding dan Pemasaran Destinasi

Selain pengembangan fisik dan sosial, strategi pemasaran menjadi elemen yang sangat penting dalam membangun destinasi wisata baru. Bali telah memiliki reputasi global sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, namun destinasi lain seperti Mandalika atau Danau Toba masih belum sepenuhnya dikenal oleh wisatawan internasional.

Untuk itu, diperlukan branding yang kuat dan efektif untuk setiap destinasi baru. Setiap tempat harus memiliki identitas yang unik dan berbeda, yang tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga budaya, kuliner, dan pengalaman wisata yang otentik. Dalam era digital, pemasaran melalui media sosial, kerja sama dengan influencer, serta platform digital menjadi kunci untuk menarik minat wisatawan global.

Pemerintah harus bekerja sama dengan pelaku industri untuk menciptakan narasi yang kuat dan inspiratif tentang destinasi-destinasi tersebut. Partisipasi dalam pameran pariwisata internasional, kerjasama dengan maskapai penerbangan, dan promosi melalui berbagai media massa juga perlu ditingkatkan. Selain itu, kampanye digital yang menonjolkan daya tarik lokal serta komitmen terhadap pariwisata berkelanjutan bisa menjadi nilai tambah dalam menarik wisatawan yang sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan.

Kebijakan dan Dukungan Pemerintah

Terakhir, dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang jelas dan terarah sangat diperlukan. Program "10 Bali Baru" membutuhkan investasi besar, baik dari sektor publik maupun swasta. Oleh karena itu, kebijakan insentif fiskal, kemudahan perizinan, serta pembangunan infrastruktur penunjang harus diprioritaskan. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan pariwisata ini.

Selain itu, regulasi yang melindungi lingkungan serta masyarakat lokal harus ditegakkan dengan ketat. Pembatasan pembangunan properti yang tidak ramah lingkungan, aturan zonasi untuk menjaga kawasan konservasi, serta pengelolaan sampah yang baik harus menjadi bagian dari kebijakan pembangunan pariwisata di destinasi-destinasi baru tersebut.

Membangun "10 Bali Baru" di Indonesia merupakan visi besar yang berpotensi memperkuat sektor pariwisata nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Namun, mewujudkan visi ini memerlukan strategi yang matang dan kebijakan yang terarah, termasuk pengembangan infrastruktur, pelestarian lingkungan, keterlibatan masyarakat lokal, dan penguatan branding serta pemasaran. Dengan pendekatan yang tepat, inisiatif ini dapat menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya berfokus pada Bali, tetapi juga pada keindahan dan keunikan daerah-daerah lain di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun