Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

10 "Bali Baru"

4 Oktober 2024   09:33 Diperbarui: 4 Oktober 2024   10:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, dengan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budayanya yang luar biasa, telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di dunia. Bali, sebagai ikon pariwisata, telah menarik jutaan wisatawan lokal maupun mancanegara setiap tahunnya. Namun, seiring meningkatnya tekanan terhadap infrastruktur dan lingkungan di Bali, pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif untuk menciptakan "10 Bali Baru" sebagai upaya diversifikasi destinasi wisata. Inisiatif ini bertujuan untuk menyebarkan arus wisatawan ke berbagai wilayah lain di Indonesia, sekaligus meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah-daerah tersebut.

Pertanyaannya adalah, mungkinkah rencana ambisius ini diwujudkan? Dan apakah Indonesia mampu menciptakan sepuluh destinasi wisata baru yang dapat menandingi daya tarik global Bali?

Potensi Wisata Indonesia yang Beragam

Indonesia memiliki kekayaan alam yang tidak tertandingi, dari pantai berpasir putih, pegunungan yang menjulang tinggi, hutan tropis yang lebat, hingga kekayaan bawah laut yang mempesona. Destinasi seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, hingga Raja Ampat di Papua Barat sudah lama dikenal memiliki potensi pariwisata kelas dunia. Oleh karena itu, ide untuk menciptakan "10 Bali Baru" bukanlah hal yang tidak realistis.

Namun, yang menjadi tantangan utama adalah bagaimana mengelola dan mengembangkan potensi tersebut secara berkelanjutan, baik dari segi infrastruktur, sosial, maupun lingkungan. Bali tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui proses panjang yang melibatkan pembangunan infrastruktur, branding pariwisata, dan investasi dalam berbagai sektor pendukung seperti perhotelan, kuliner, serta transportasi.

Untuk menciptakan "Bali Baru," setiap destinasi harus memiliki daya tarik unik yang bisa membuat wisatawan tertarik berkunjung. Keberagaman budaya dan alam di Indonesia memberikan peluang ini. Namun, keberhasilan Bali tidak hanya disebabkan oleh alamnya yang indah, melainkan juga bagaimana Bali dikemas sebagai destinasi yang memberikan pengalaman budaya, spiritual, dan relaksasi yang menyeluruh. Ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengembangkan destinasi-destinasi baru.

Infrastruktur Sebagai Kunci Pembangunan Pariwisata

Salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan dalam pembangunan destinasi wisata baru adalah infrastruktur. Wisatawan, baik domestik maupun internasional, menginginkan akses yang mudah, nyaman, dan aman ke destinasi wisata. Bali, dalam hal ini, telah didukung oleh Bandara Internasional Ngurah Rai yang menjadi pintu gerbang utama bagi para turis.

Namun, tidak semua daerah di Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan pariwisata. Sebagai contoh, beberapa destinasi "Bali Baru" yang diusulkan seperti Labuan Bajo dan Wakatobi masih memiliki keterbatasan dalam aksesibilitas. Bandara kecil dan terbatasnya moda transportasi darat menjadi hambatan bagi para wisatawan untuk mencapai lokasi-lokasi indah tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berkomitmen untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah tersebut. Hal ini meliputi pembangunan bandara baru, peningkatan jalan raya, serta perluasan jaringan transportasi. Namun, pembangunan infrastruktur ini membutuhkan waktu dan investasi yang tidak sedikit. Konsistensi dalam pengelolaan proyek dan transparansi anggaran menjadi hal yang sangat penting agar program ini tidak hanya menjadi wacana semata.

Tantangan Lingkungan dan Keberlanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun