Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Supaya ASN/PNS Daerah Tidak "Tersandera" oleh Petahana dalam Pilkada

30 September 2024   06:46 Diperbarui: 30 September 2024   13:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendidikan etika bagi ASN harus menekankan pentingnya integritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas dalam bekerja. ASN harus menyadari bahwa tugas utama mereka adalah melayani masyarakat, bukan melayani kepentingan politik. Dengan pemahaman etika yang kuat, ASN akan lebih mampu menolak ajakan atau tekanan politik dari petahana, dan tetap fokus pada tugasnya sebagai abdi negara.

6. Pemisahan Struktur Politik dan Birokrasi

Isu ASN yang tersandera petahana dalam Pilkada mencerminkan masih rapuhnya pemisahan antara politik dan birokrasi di Indonesia. Dalam sistem yang ideal, politik dan birokrasi harus beroperasi secara terpisah dan mandiri. Birokrasi harus bekerja untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah terpilih, tanpa terlibat dalam proses politik.

Untuk mencapai hal ini, perlu ada reformasi yang lebih mendalam dalam struktur birokrasi di Indonesia. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memastikan bahwa setiap promosi atau rotasi jabatan di lingkungan ASN didasarkan pada prinsip meritokrasi, bukan pada loyalitas politik. Hal ini akan membantu memastikan bahwa ASN bekerja secara profesional, tanpa tergantung pada kekuatan politik yang sedang berkuasa.

Mewujudkan Birokrasi yang Bebas dari Intervensi Politik

Untuk mencegah ASN dan PNS daerah agar tidak "tersandera" oleh petahana dalam Pilkada, dibutuhkan langkah-langkah konkret yang melibatkan semua pihak. Penguatan pengawasan, perlindungan dari tekanan politik, pemberian sanksi tegas, pendidikan etika, serta pemisahan yang lebih jelas antara politik dan birokrasi adalah kunci untuk menciptakan birokrasi yang netral dan profesional.

Birokrasi yang netral bukan hanya penting untuk menjaga integritas demokrasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa pelayanan publik dapat berjalan dengan baik dan merata. Tanpa adanya upaya serius untuk melindungi netralitas ASN, birokrasi di Indonesia akan terus menjadi alat politik yang merusak tatanan demokrasi dan menghambat pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun