Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Robohisasi Lahan Gambut

27 September 2024   13:26 Diperbarui: 27 September 2024   13:27 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lahan gambut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai penyimpan karbon yang efisien, lahan gambut menyimpan lebih banyak karbon dibandingkan hutan tropis, menjadikannya salah satu benteng melawan perubahan iklim. Namun, ketika lahan gambut dialihfungsikan menjadi lahan pertanian atau perkebunan, karbon yang tersimpan dilepaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), memperburuk pemanasan global.

Selain itu, lahan gambut juga berfungsi sebagai penampung air yang penting. Mereka membantu mengatur aliran air, menjaga kualitas tanah, dan mendukung keanekaragaman hayati. Namun, ketika gambut dikeringkan untuk pertanian, kapasitasnya untuk menyimpan air berkurang, yang dapat menyebabkan masalah serius seperti kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan.

Deforestasi dan Dampak Kesehatan Masyarakat

Kerusakan lahan gambut tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat. Praktik robohisasi sering kali disertai dengan pembakaran lahan, yang menghasilkan asap beracun yang mengandung partikel halus dan gas berbahaya. Asap ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan gangguan jantung.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut sering kali bergantung pada sumber daya alam yang ada, seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan yang tumbuh di sekitar ekosistem tersebut. Kerusakan lahan gambut berimbas pada hilangnya sumber daya ini, yang dapat memperburuk kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat lokal. Tanpa akses ke sumber daya yang memadai, masyarakat menjadi semakin rentan terhadap kemiskinan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati

Kerusakan lahan gambut juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Lahan gambut merupakan habitat bagi berbagai spesies langka dan endemik. Dengan menghilangkan lahan gambut, kita tidak hanya mengancam kelangsungan hidup spesies-spesies ini, tetapi juga mengganggu keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Kehilangan keanekaragaman hayati dapat menyebabkan ekosistem yang tidak stabil, yang selanjutnya mempengaruhi ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Solusi untuk Mengatasi Ancaman

Menghadapi ancaman yang dihasilkan oleh robohisasi lahan gambut, kita perlu mengambil langkah-langkah konkret. Pertama, penerapan kebijakan yang ketat dalam pengelolaan lahan gambut harus menjadi prioritas. Pemerintah dan lembaga terkait perlu menegakkan regulasi yang melindungi lahan gambut dari praktik eksploitasi yang merugikan.

Kedua, edukasi masyarakat tentang pentingnya lahan gambut dan dampak robohisasi sangat penting. Kesadaran masyarakat akan nilai lingkungan dan kesehatan dari ekosistem gambut dapat mendorong mereka untuk terlibat dalam konservasi dan pemulihan lahan gambut.

Ketiga, penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang tidak merusak lahan gambut bisa menjadi solusi alternatif. Metode pertanian yang ramah lingkungan tidak hanya mendukung produksi pangan, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun