Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Struktur Pasar Industri (16): Pergeseran Struktur Pasar dan Implikasinya

18 September 2024   12:17 Diperbarui: 18 September 2024   12:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambil contoh pasar ride-hailing di Indonesia, yang pada akhirnya didominasi oleh dua pemain utama, Gojek dan Grab. Ketika platform ini tumbuh lebih besar, mereka dapat menawarkan lebih banyak layanan, menarik lebih banyak pengguna, dan pada akhirnya memperkuat posisi dominan mereka di pasar. Di sisi lain, ini menciptakan hambatan masuk yang lebih tinggi bagi pemain baru, yang mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk bersaing.

2. Disrupsi Terhadap Industri Tradisional

Banyak industri tradisional yang telah mengalami disrupsi besar akibat kemunculan platform digital. Industri perhotelan, misalnya, telah mengalami perubahan besar dengan munculnya platform seperti Airbnb, yang memungkinkan individu untuk menyewakan properti mereka kepada wisatawan, sering kali dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan hotel tradisional.

Hal serupa juga terjadi di sektor transportasi. Sebelum adanya platform ride-hailing seperti Uber dan Grab, layanan taksi tradisional mendominasi pasar. Namun, dengan kemunculan platform ini, konsumen memiliki lebih banyak pilihan, dan layanan taksi tradisional harus menyesuaikan diri dengan persaingan baru yang berbasis teknologi.

3. Perubahan dalam Regulasi

Pergeseran ke model berbasis platform juga memaksa pemerintah dan regulator untuk meninjau kembali kerangka hukum yang ada. Model bisnis baru ini sering kali berada di luar batas regulasi tradisional, menciptakan tantangan bagi pemerintah dalam hal perlindungan konsumen, hak pekerja, dan persaingan pasar.

Misalnya, di sektor transportasi, munculnya layanan ride-hailing memicu perdebatan tentang status hukum pengemudi---apakah mereka harus dianggap sebagai karyawan atau kontraktor independen. Di banyak negara maju, perdebatan ini telah menghasilkan perubahan regulasi untuk melindungi pekerja di ekonomi gig, yang sering kali tidak mendapatkan hak dan perlindungan yang sama seperti karyawan penuh waktu.

4. Implikasi bagi Tenaga Kerja

Pergeseran ini juga berdampak besar pada tenaga kerja. Platform digital cenderung memperkenalkan model kerja yang lebih fleksibel, yang sering kali disebut sebagai "ekonomi gig." Pekerja di sektor-sektor ini, seperti pengemudi Gojek atau kurir Grab, tidak terikat dengan kontrak kerja tetap dan sering kali bekerja berdasarkan permintaan.

Meskipun model ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi pekerja, ada kekhawatiran tentang stabilitas dan keamanan pekerjaan dalam jangka panjang. Banyak pekerja gig tidak memiliki akses ke tunjangan seperti asuransi kesehatan atau pensiun, yang merupakan hak dasar bagi pekerja di sektor formal. Dengan demikian, sementara platform digital memberikan peluang kerja baru, mereka juga menciptakan tantangan baru dalam hal perlindungan tenaga kerja.

Apa Implikasinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun