Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Struktur Pasar Industri (8): Pengaruh Teknologi dari Manufaktur ke Digital

17 September 2024   05:19 Diperbarui: 17 September 2024   07:00 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi di Industri Manufaktur

Sektor manufaktur merupakan salah satu pilar utama perekonomian di banyak negara ASEAN, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Manufaktur di kawasan ini dikenal dengan keunggulan biaya produksi yang rendah dan akses tenaga kerja yang melimpah, sehingga menarik banyak investasi asing. Namun, dengan kemajuan teknologi seperti otomatisasi, robotika, dan Internet of Things (IoT), struktur pasar di sektor ini telah mengalami transformasi mendasar.

Teknologi di sektor manufaktur memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dan penurunan biaya produksi, tetapi juga mengubah dinamika pasar tenaga kerja. Proses produksi yang dahulu bergantung pada tenaga kerja intensif kini beralih ke otomatisasi, mengurangi kebutuhan pekerja dalam jumlah besar. Akibatnya, struktur pasar tenaga kerja di negara-negara ASEAN juga mengalami perubahan. Perusahaan yang cepat mengadopsi teknologi cenderung mendominasi pasar, sedangkan yang tertinggal dari sisi teknologi sering kali kesulitan untuk bersaing.

Vietnam, misalnya, yang telah menjadi salah satu pusat manufaktur utama di ASEAN, mulai menghadapi tantangan dalam mempertahankan keunggulan biaya produksi seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi canggih di sektor ini. Otomatisasi di pabrik-pabrik elektronik dan tekstil telah membantu meningkatkan produktivitas, tetapi pada saat yang sama, mengurangi peran tenaga kerja manusia, yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif utama di kawasan ini.

Ekonomi Digital: Bangkitnya Pasar Baru di ASEAN

Selain transformasi di sektor manufaktur, dampak terbesar teknologi di ASEAN mungkin terjadi di sektor digital. Kawasan ASEAN saat ini sedang berada di tengah-tengah ledakan ekonomi digital, di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia, Singapura, dan Vietnam adalah beberapa negara di kawasan ini yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti G***, G***, dan S***.

Ekonomi digital telah menciptakan pasar baru di mana perusahaan berbasis platform mendominasi. Model bisnis platform ini menghubungkan konsumen dengan penyedia layanan atau barang, menciptakan jaringan ekonomi yang sangat efisien. Namun, di balik pertumbuhan pesat ini, ada perubahan mendasar dalam struktur pasar. Perusahaan-perusahaan raksasa digital cenderung menciptakan pasar oligopoli, di mana hanya segelintir pemain besar yang menguasai sebagian besar pangsa pasar.

Di sektor e-commerce, Shopee dan Lazada mendominasi pasar ASEAN dengan akses ke jutaan konsumen di seluruh kawasan. Sementara itu, di sektor transportasi dan layanan on-demand, G*** dan G*** bersaing untuk menjadi platform terdepan. Meskipun ini menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi, dominasi beberapa perusahaan besar juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya persaingan di pasar.

Di Indonesia, misalnya, G*** telah berkembang menjadi ekosistem bisnis yang tidak hanya mencakup layanan transportasi, tetapi juga pembayaran digital, pengantaran makanan, dan berbagai layanan lainnya. Struktur pasar yang terbentuk dari dominasi beberapa perusahaan besar ini menimbulkan tantangan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang kesulitan bersaing dengan sumber daya teknologi dan modal yang jauh lebih terbatas.

Dampak Teknologi terhadap Persaingan dan Konsumen

Inovasi teknologi membawa berbagai dampak terhadap dinamika persaingan di ASEAN. Di satu sisi, teknologi menciptakan peluang bagi perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke pasar, terutama di sektor digital, di mana hambatan masuk relatif lebih rendah dibandingkan sektor manufaktur. Perusahaan rintisan atau startup teknologi memiliki kesempatan untuk mengganggu pasar dengan inovasi produk atau model bisnis yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun