Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Ekonomi Indonesia (149): Harus Sektor Manufakturkah?

12 September 2024   06:21 Diperbarui: 12 September 2024   06:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi dan Teknologi

Sektor manufaktur di negara maju memainkan peran utama dalam inovasi teknologi. Negara-negara seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan dikenal sebagai pemimpin global dalam pengembangan teknologi canggih, yang sebagian besar berasal dari sektor manufaktur mereka. Di sektor otomotif, misalnya, perusahaan-perusahaan seperti Toyota dan BMW telah lama menjadi inovator dalam teknologi kendaraan otonom dan ramah lingkungan. Inovasi-inovasi ini tidak hanya memperkuat posisi mereka di pasar global, tetapi juga mendorong perkembangan industri lain yang terkait, seperti industri elektronik dan bahan bakar alternatif.

Penerapan teknologi Industri 4.0, yang melibatkan otomatisasi, robotika, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT), telah mengubah wajah sektor manufaktur di negara maju. Dengan mengintegrasikan teknologi ini dalam proses produksi, negara-negara maju mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat waktu produksi. Misalnya, di Jerman, konsep Industrie 4.0 telah diimplementasikan secara luas dalam manufaktur untuk meningkatkan daya saing industri di era globalisasi.

Penciptaan Lapangan Kerja Berketerampilan Tinggi

Sektor manufaktur di negara maju cenderung menciptakan lapangan kerja yang berkualitas tinggi dan berketerampilan tinggi. Tidak seperti di negara berkembang, di mana manufaktur lebih berfokus pada tenaga kerja murah dan produksi massal, manufaktur di negara maju lebih terfokus pada riset dan pengembangan, desain, dan produksi barang-barang berkualitas tinggi. Pekerja di sektor ini sering kali memiliki keterampilan teknis yang mendalam dan terlibat dalam proses inovasi dan pengembangan produk baru.

Sebagai contoh, Jerman telah mengembangkan sistem pendidikan vokasional yang kuat, yang dikenal sebagai dual system. Sistem ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pelatihan praktis di perusahaan manufaktur sambil melanjutkan pendidikan formal mereka. Hasilnya adalah tenaga kerja yang sangat terampil dan siap untuk berkontribusi dalam sektor-sektor manufaktur yang berbasis teknologi tinggi. Program ini telah menjadi model bagi banyak negara lain dalam mengembangkan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global.

Ketahanan Ekonomi dan Diversifikasi

Manufaktur juga berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi negara-negara maju dengan menyediakan diversifikasi yang penting dalam struktur ekonomi mereka. Ketika sektor-sektor lain, seperti jasa atau pertanian, menghadapi fluktuasi ekonomi atau tantangan eksternal, sektor manufaktur yang kuat dapat memberikan stabilitas dan menjadi penopang perekonomian.

Sebagai contoh, selama krisis ekonomi global 2008, negara-negara dengan sektor manufaktur yang kuat, seperti Jerman dan Korea Selatan, berhasil pulih lebih cepat dibandingkan negara-negara yang lebih bergantung pada sektor jasa. Manufaktur memberikan fleksibilitas dengan memungkinkan negara-negara ini menyesuaikan produksi dan memenuhi permintaan pasar internasional yang berubah dengan cepat.

Selain itu, manufaktur memainkan peran penting dalam mendukung sektor-sektor lain dalam ekonomi, seperti sektor jasa, transportasi, dan energi. Negara-negara maju yang memiliki sektor manufaktur yang berkembang baik sering kali juga memiliki sektor jasa yang kuat, yang saling melengkapi dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Daya Saing Global dan Ekspor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun