Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Ekonomi Indonesia (149): Harus Sektor Manufakturkah?

12 September 2024   06:21 Diperbarui: 12 September 2024   06:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tantangan yang Dihadapi Sektor Manufaktur

Meski memiliki kontribusi yang besar, sektor manufaktur di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi. Banyak industri manufaktur di Indonesia masih bergantung pada jalur transportasi yang tidak efisien, yang pada akhirnya meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing produk di pasar global.

Selain itu, sektor manufaktur di Indonesia juga menghadapi masalah ketergantungan pada bahan baku impor. Ketika harga bahan baku global naik, industri manufaktur di Indonesia bisa terpukul, sehingga mengurangi daya saing produk lokal. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah terus mendorong pengembangan industri hulu yang mampu memproduksi bahan baku di dalam negeri.

Sektor manufaktur memiliki peran sentral dalam perkembangan sistem ekonomi nasional Indonesia. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja, dan agen inovasi teknologi, manufaktur tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap PDB, tetapi juga mendukung pertumbuhan inklusif dan diversifikasi ekonomi. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, penguatan sektor ini melalui perbaikan infrastruktur, pengembangan teknologi, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja akan memastikan bahwa manufaktur tetap menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Pentingnya sektor ini menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh seberapa baik negara ini dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi manufaktur dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang terus berkembang.

Peran Sektor Manufaktur dalam Sistem Ekonomi Negara Maju

Sektor manufaktur telah lama menjadi tulang punggung bagi ekonomi negara-negara maju, memainkan peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi teknologi. Meskipun perekonomian di negara maju cenderung lebih beragam dan didominasi oleh sektor jasa, manufaktur tetap menjadi sektor yang sangat penting, memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan stabilitas ekonomi.

Pada bagian ini Kita akan mengeksplorasi bagaimana sektor manufaktur berperan dalam sistem ekonomi negara maju, dengan fokus pada kontribusinya terhadap inovasi, ketahanan ekonomi, dan daya saing global. Selain itu, akan dibahas pula bagaimana negara-negara maju terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan lingkungan global dalam mempertahankan kekuatan manufaktur mereka.

Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun peran manufaktur di negara-negara maju telah sedikit menurun seiring dengan dominasi sektor jasa, manufaktur tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian. Di negara-negara seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, manufaktur masih menyumbang proporsi yang signifikan terhadap PDB mereka. Di Jerman, misalnya, sektor manufaktur menyumbang sekitar 23% dari PDB pada tahun 2021, yang merupakan salah satu persentase tertinggi di antara negara-negara maju (OECD, 2021).

Manufaktur di negara maju dikenal dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan kemampuannya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi. Industri-industri seperti otomotif, teknologi informasi, farmasi, dan elektronik mendominasi sektor manufaktur di negara maju. Produk-produk dari sektor ini memiliki permintaan global yang tinggi, meningkatkan pendapatan dari ekspor dan memperkuat posisi ekonomi negara-negara maju di pasar internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun