Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Ekonomi Indonesia (148) : Hybrid (Kapitalisme dengan Wajah Manusia?)

11 September 2024   19:22 Diperbarui: 11 September 2024   19:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Ekonomi Hybrid: Kombinasi Terbaik dari Ekonomi Pasar dan Terencana?

Dalam dunia yang semakin kompleks dan global, sistem ekonomi yang murni mengikuti satu teori jarang ditemukan. Ekonomi pasar, dengan kebebasan alokasi sumber daya berdasarkan mekanisme permintaan dan penawaran, atau ekonomi terencana, yang memusatkan pengambilan keputusan di tangan pemerintah, sering kali tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat modern. Karena itu, banyak negara mengadopsi sistem ekonomi hybrid, yang memadukan unsur-unsur dari kedua pendekatan tersebut, untuk menciptakan keseimbangan antara efisiensi pasar dan kontrol terpusat demi tujuan kesejahteraan publik.

Pengertian Sistem Ekonomi Hybrid

Sistem ekonomi hybrid adalah model yang menggabungkan unsur-unsur dari ekonomi pasar bebas dan ekonomi terencana. Di dalamnya, pemerintah berperan dalam mengatur dan mengendalikan sektor-sektor tertentu, seperti energi, kesehatan, pendidikan, atau transportasi, sementara sektor-sektor lain diserahkan pada mekanisme pasar. Sistem ini berusaha memanfaatkan keunggulan masing-masing pendekatan, sembari meminimalkan kelemahannya.

Misalnya, di dalam ekonomi pasar, efisiensi dianggap sebagai keunggulan utama. Mekanisme permintaan dan penawaran memungkinkan alokasi sumber daya yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, sistem ini kerap kali meninggalkan kelompok marginal dan menciptakan ketimpangan yang signifikan. Di sisi lain, ekonomi terencana menawarkan jaminan distribusi yang lebih merata, tetapi cenderung tidak fleksibel dan sulit merespons perubahan yang cepat dalam permintaan pasar.

Menurut teori sistem ekonomi, perpaduan kedua pendekatan ini memungkinkan pengaturan yang lebih dinamis dan inklusif. Setiap negara yang mengadopsi sistem ini merancang struktur kebijakan yang sesuai dengan konteks sosio-ekonomi dan kebutuhan masyarakat mereka.

Contoh Negara yang Mengadopsi Sistem Ekonomi Hybrid

Beberapa negara berhasil memadukan elemen-elemen ekonomi pasar dan terencana dalam satu sistem, menciptakan kombinasi yang disesuaikan dengan konteks nasional mereka. Berikut ini beberapa contoh negara yang dianggap sukses dalam menerapkan sistem ekonomi hybrid:

1. Tiongkok: Model Sosialisme Pasar

Tiongkok merupakan salah satu contoh paling terkenal dari penerapan sistem ekonomi hybrid. Setelah beberapa dekade menerapkan sistem ekonomi terencana yang sepenuhnya dikelola negara, Tiongkok memulai reformasi ekonomi pada akhir 1970-an di bawah pimpinan Deng Xiaoping. Reformasi ini membuka pintu bagi mekanisme pasar, terutama di sektor-sektor industri ringan dan perdagangan internasional.

Meski begitu, pemerintah Tiongkok tetap memegang kendali penuh atas sektor-sektor strategis seperti energi, telekomunikasi, dan keuangan. Dalam sistem ini, kebijakan ekonomi yang berorientasi pasar dilengkapi dengan intervensi pemerintah yang kuat untuk mengarahkan perekonomian secara keseluruhan. Sebagaimana diungkapkan oleh para ekonom, "sistem ekonomi Tiongkok merupakan contoh unik di mana prinsip-prinsip kapitalisme digunakan dalam batas-batas kontrol sosialis" (Lin, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun