Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (132): SDM vs SDA

9 September 2024   19:03 Diperbarui: 9 September 2024   19:04 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kasus Indonesia dan SDA

Indonesia merupakan contoh negara dengan sistem ekonomi berbasis SDA yang kuat. Negara ini dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, seperti minyak, gas, batu bara, dan berbagai mineral. Sektor-sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan pendapatan negara. Namun, ketergantungan yang tinggi pada SDA juga membawa berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga komoditas global dan dampak lingkungan dari eksploitasi sumber daya.

Dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya mengurangi ketergantungan pada SDA dengan diversifikasi ekonomi, termasuk pengembangan sektor industri dan teknologi. Namun, transisi ini memerlukan waktu dan investasi yang substansial untuk membangun infrastruktur dan kapasitas SDM yang diperlukan.

Sistem Ekonomi Berbasis Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebaliknya, sistem ekonomi berbasis SDM menekankan pentingnya pengembangan keterampilan, pendidikan, dan inovasi sebagai faktor utama dalam perekonomian. Fokus utama dari sistem ini adalah pada penciptaan nilai tambah melalui investasi dalam modal manusia.

Teori Ekonomi dan SDM

Teori kapital manusia, yang dikembangkan oleh Gary Becker dalam Human Capital: A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education (1964), menjelaskan bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan meningkatkan produktivitas individu dan, pada gilirannya, pertumbuhan ekonomi (Becker, 1964). Negara yang berfokus pada pengembangan SDM biasanya memiliki tenaga kerja yang lebih terampil dan adaptif, yang dapat mendukung inovasi dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi non-tradisional.

Robert Lucas juga menyoroti pentingnya akumulasi pengetahuan dan keterampilan dalam On the Mechanics of Economic Development (1988), di mana ia berargumen bahwa pengetahuan dan keterampilan adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (Lucas, 1988). Negara yang berinvestasi dalam SDM memiliki peluang lebih besar untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan ekonomi global.

Kasus Indonesia dan SDM

Indonesia menghadapi tantangan dalam menggeser fokus dari sistem berbasis SDA ke sistem berbasis SDM. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja melalui berbagai kebijakan dan program, kualitas pendidikan dan akses masih menjadi isu yang perlu diatasi. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung pengembangan SDM, termasuk program pelatihan keterampilan dan dukungan untuk riset dan inovasi. Namun, transformasi ini memerlukan waktu dan komitmen yang kuat dari semua sektor.

Perbandingan Sistem Ekonomi Berbasis SDM dan SDA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun