Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (124): Aspek Keberlanjutan Lingkungan

8 September 2024   17:43 Diperbarui: 8 September 2024   17:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberlanjutan lingkungan adalah konsep yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana sehingga ekosistem tidak dirusak oleh pembangunan ekonomi. Pada intinya, keberlanjutan berupaya memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia di masa depan (Brundtland Report, 1987). Di Indonesia, di mana alam menjadi sumber daya utama dalam pembangunan ekonomi, menjaga keseimbangan antara lingkungan dan ekonomi merupakan hal yang sangat penting.

Indonesia telah menjadi salah satu contoh utama dalam bagaimana ketergantungan yang besar terhadap sumber daya alam dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Mulai dari deforestasi, kerusakan terumbu karang, hingga polusi udara, semua ini berakar dari aktivitas ekonomi yang terlalu mengeksploitasi alam. Jika tidak segera diatasi, dampak-dampak ini bisa menghambat pembangunan jangka panjang dan merugikan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Transformasi Menuju Ekonomi Berkelanjutan

Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mulai mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam kebijakan ekonomi. Salah satu langkah penting adalah dengan memperkenalkan ekonomi hijau (green economy), yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan sambil tetap mendorong pertumbuhan ekonomi. Konsep ini melibatkan penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta upaya untuk menekan emisi karbon (Pearce et al., 1993).

Misalnya, Indonesia telah berkomitmen dalam Paris Agreement untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dengan upaya sendiri, atau bahkan hingga 41% dengan dukungan internasional (UNFCCC, 2015). Ini adalah langkah besar yang menunjukkan betapa seriusnya Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Namun, implementasi kebijakan hijau ini membutuhkan upaya yang lebih besar. Banyak sektor ekonomi di Indonesia, terutama industri pertambangan dan kehutanan, masih bergantung pada eksploitasi sumber daya alam. Tanpa perubahan signifikan dalam cara sektor-sektor ini beroperasi, keberlanjutan jangka panjang mungkin sulit dicapai. Oleh karena itu, reformasi sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan diperlukan.

Ekonomi Hijau vs. Sistem Ekonomi Konvensional

Secara teori, sistem ekonomi konvensional cenderung lebih fokus pada pertumbuhan jangka pendek tanpa terlalu memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Pendekatan ini sering kali berlandaskan pada teori ekonomi neoklasik yang menekankan efisiensi produksi dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebagai indikator utama kemajuan ekonomi (Daly, 1990). Namun, kritik terhadap pendekatan ini muncul karena mengabaikan kerugian lingkungan yang ditimbulkan oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol.

Sebaliknya, ekonomi hijau menekankan pada integrasi aspek lingkungan dalam sistem ekonomi, dengan mempromosikan praktik-praktik yang lebih berkelanjutan seperti penggunaan energi bersih dan teknologi ramah lingkungan. Dalam konteks ini, Indonesia telah memulai berbagai inisiatif seperti program pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, pengembangan industri kendaraan listrik, dan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di beberapa kota besar (Bappenas, 2020).

Perbandingan kedua sistem ini menunjukkan bahwa meskipun ekonomi hijau mungkin tampak lebih lambat dalam hal pertumbuhan jangka pendek, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar karena lingkungan yang sehat menjadi fondasi bagi perekonomian yang berkelanjutan. Jika Indonesia terus mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi hijau, negara ini bisa mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Peran Pemerintah dan Kebijakan Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun