Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sistem Ekonomi Indonesia (114): Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Berbeda

7 September 2024   16:44 Diperbarui: 7 September 2024   16:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbuka, harus menyesuaikan kebijakan fiskalnya dengan fluktuasi harga komoditas global dan perubahan dalam arus modal internasional. Kebijakan moneter Indonesia juga harus mempertimbangkan dampak dari perubahan suku bunga di negara-negara maju dan fluktuasi nilai tukar (Frankel, 2010).

Studi Kasus: Pendekatan Kebijakan Fiskal dan Moneter di Indonesia

  1. Kebijakan Fiskal di Indonesia

Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan fiskal untuk merespons tantangan ekonomi dan sosial. Program-program seperti dana desa, bantuan sosial, dan subsidi energi adalah contoh bagaimana kebijakan fiskal digunakan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dana desa bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan dasar di tingkat desa, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketimpangan antara daerah (Bonomo & Braga, 2017).

Namun, kebijakan fiskal Indonesia juga menghadapi tantangan, termasuk ketergantungan pada utang luar negeri dan pengelolaan anggaran yang sering kali tidak konsisten. Pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa pengeluaran negara dikelola dengan efisien untuk memaksimalkan dampak positif terhadap perekonomian (Alesina & Ardagna, 2010).

  1. Kebijakan Moneter di Indonesia

Bank Indonesia, sebagai bank sentral, memiliki peran kunci dalam mengatur kebijakan moneter. Suku bunga acuan dan intervensi di pasar valuta asing adalah dua alat utama yang digunakan untuk mempengaruhi likuiditas dan inflasi. Misalnya, dalam menghadapi inflasi tinggi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi permintaan agregat dan menstabilkan harga (Gautirrez & Zettelmeyer, 2016).

Namun, kebijakan moneter Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi nilai tukar dan arus modal internasional. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu menyeimbangkan kebijakan moneter domestik dengan kondisi ekonomi global untuk menjaga stabilitas ekonomi (Yoshino & Matsuura, 2015).

Pendekatan kebijakan fiskal dan moneter bervariasi di setiap negara karena perbedaan dalam struktur ekonomi, kondisi makroekonomi, sistem politik, dan keterkaitan internasional. Indonesia, sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbuka, menghadapi tantangan khusus dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kebijakan ini dirancang untuk mencapai tujuan ekonomi yang spesifik dan bagaimana mereka dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun