Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (97): Kesetaraan Gender

3 September 2024   15:47 Diperbarui: 3 September 2024   17:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di Rwanda, pemerintah telah mengambil langkah-langkah drastis untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik dan ekonomi pasca-genosida. Rwanda kini memiliki proporsi perempuan tertinggi di parlemen dunia, dan kebijakan inklusif gender telah diterapkan di berbagai sektor ekonomi. Ini telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan.

Kesetaraan gender dalam sistem ekonomi bukan hanya masalah keadilan sosial tetapi juga kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sistem ekonomi yang memperhitungkan peran dan kontribusi perempuan dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan, baik dalam hal peningkatan produktivitas, pengurangan kemiskinan, maupun peningkatan kesejahteraan sosial. Untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati, diperlukan kebijakan yang terarah, investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta perubahan norma-norma budaya yang menghambat partisipasi perempuan dalam ekonomi. Negara-negara yang telah sukses dalam mendorong kesetaraan gender memberikan contoh penting tentang bagaimana kebijakan yang tepat dapat mengubah sistem ekonomi menjadi lebih inklusif dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun