Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (64): Pengaruh Perubahan Iklim.

24 Agustus 2024   16:36 Diperbarui: 24 Agustus 2024   17:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kerusakan infrastruktur memutus rantai distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya meningkatkan biaya logistik dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Di daerah-daerah yang sering terkena bencana, seperti Jakarta yang rutin dilanda banjir setiap tahun, biaya pemulihan dan pembangunan kembali menjadi beban berat bagi anggaran negara dan daerah.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian ekonomi akibat bencana alam di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dengan nilai kerugian mencapai triliunan rupiah. Tanpa langkah-langkah mitigasi yang kuat, biaya ekonomi dari perubahan iklim akan terus meningkat dan mengancam stabilitas ekonomi Indonesia.

Mengadaptasi Perekonomian terhadap Perubahan Iklim

Penting untuk memahami bahwa dampak perubahan iklim tidak hanya menjadi ancaman, tetapi juga peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi dalam perekonomiannya. Salah satu langkah penting adalah mengintegrasikan strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ke dalam kebijakan ekonomi nasional.

Pertama, investasi dalam teknologi pertanian yang ramah iklim perlu ditingkatkan. Pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, irigasi yang lebih efisien, dan sistem pertanian cerdas yang memanfaatkan data cuaca real-time dapat membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim.

Kedua, diversifikasi ekonomi menjadi krusial. Daerah-daerah yang terlalu bergantung pada sektor-sektor yang rentan terhadap perubahan iklim, seperti pertanian dan perikanan, perlu didorong untuk mengembangkan sektor-sektor lain yang lebih tahan terhadap dampak perubahan iklim, seperti industri kreatif, teknologi, dan layanan jasa.

Ketiga, perlindungan dan restorasi ekosistem alam, seperti hutan mangrove dan terumbu karang, harus menjadi prioritas. Ekosistem ini tidak hanya melindungi pantai dari erosi dan banjir, tetapi juga berperan penting dalam penyerapan karbon. Upaya ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor konservasi dan ekowisata.

Perubahan iklim sudah tidak bisa dihindari dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia sangat nyata. Namun, dengan kebijakan yang tepat, perubahan ini juga dapat menjadi katalis untuk transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini melalui inovasi, diversifikasi ekonomi, dan pelestarian lingkungan.

Investasi dalam teknologi hijau, strategi adaptasi, dan pengelolaan risiko bencana akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa perekonomian Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang di tengah ancaman perubahan iklim. Masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada bagaimana negara ini beradaptasi dengan realitas baru yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Perekonomian Indonesia dari Perspektif Sistem Ekonomi

Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu terbesar abad ke-21, tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian global. Bagi negara seperti Indonesia, dengan perekonomian yang sangat tergantung pada sumber daya alam dan sektor-sektor yang rentan terhadap perubahan iklim, tantangan ini menimbulkan ancaman serius. Dalam konteks sistem ekonomi, perubahan iklim dapat mempengaruhi pola produksi, distribusi, dan konsumsi, serta mengharuskan adanya reformasi besar dalam kebijakan ekonomi untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun