2. Layanan Ekosistem yang Mendukung Kesejahteraan Ekosistem yang sehat memberikan berbagai layanan yang mendukung kualitas hidup manusia. Di Indonesia, ekosistem seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan lahan basah memainkan peran penting dalam melindungi pantai dari erosi, menyediakan habitat bagi ikan dan satwa liar, serta menjaga kualitas air. Misalnya, hutan mangrove yang ada di pesisir Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai penghalang alami terhadap gelombang dan badai, tetapi juga menyerap karbon dioksida, membantu mengurangi dampak perubahan iklim, dan memberikan sumber penghasilan melalui kegiatan perikanan dan ekowisata.
3. Potensi Ekowisata yang Meningkatkan Ekonomi dan Kesadaran Lingkungan Indonesia memiliki potensi ekowisata yang luar biasa berkat keindahan alamnya yang memukau, seperti Taman Nasional Komodo, Raja Ampat, dan Bali. Ekowisata tidak hanya memberikan kesempatan ekonomi bagi masyarakat setempat melalui pariwisata yang berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan demikian, ekowisata dapat membantu memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan pelestarian lingkungan.
Pengaruh Negatif Aspek Lingkungan Terhadap Kualitas Hidup
1. Polusi Udara yang Merugikan Kesehatan Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan utama di Indonesia yang memiliki dampak negatif signifikan terhadap kualitas hidup. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, polusi udara dari emisi kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis. Udara yang tercemar juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada dan menurunkan harapan hidup.
2. Degradasi Lingkungan Akibat Deforestasi Deforestasi yang meluas di Indonesia, terutama di Kalimantan, Sumatra, dan Papua, memiliki dampak yang merugikan terhadap kualitas hidup manusia. Penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, penebangan liar, dan aktivitas pertambangan telah menyebabkan hilangnya habitat bagi banyak spesies, peningkatan emisi gas rumah kaca, dan penurunan kualitas tanah dan air. Dampak degradasi lingkungan ini dirasakan oleh masyarakat setempat dalam bentuk banjir, tanah longsor, dan penurunan produktivitas pertanian, yang semuanya mengancam keberlangsungan hidup mereka.
3. Bencana Alam dan Perubahan Iklim Indonesia adalah negara yang rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. Bencana-bencana ini sering kali diperburuk oleh perubahan iklim, yang meningkatkan frekuensi dan intensitasnya. Dampak dari bencana alam ini sangat merugikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Kehilangan tempat tinggal, gangguan ekonomi, dan masalah kesehatan yang timbul setelah bencana dapat menurunkan kualitas hidup secara drastis.
Lingkungan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap kualitas hidup manusia di Indonesia, dengan dampak yang dapat bersifat positif maupun negatif. Sumber daya alam yang melimpah, layanan ekosistem yang mendukung, dan potensi ekowisata adalah contoh dari pengaruh positif lingkungan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, masalah seperti polusi udara, deforestasi, dan bencana alam menunjukkan bahwa aspek lingkungan juga dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup.
Untuk memastikan bahwa pengaruh lingkungan terhadap kualitas hidup manusia di Indonesia tetap positif, diperlukan upaya yang lebih kuat dalam konservasi lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan mitigasi perubahan iklim. Dengan demikian, Indonesia dapat melindungi dan memperbaiki lingkungan alamnya, sekaligus meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H