Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Angka Kematian Bayi, Yankes dan Kualitas Hidup: Perspektif Ilmu Ekonomi

6 Agustus 2024   04:26 Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas layanan kesehatan yang rendah di negara-negara berkembang juga diperburuk oleh ketidaksetaraan ekonomi dan sosial. Kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin dalam akses terhadap layanan kesehatan sering kali sangat mencolok. Di banyak negara berkembang, penduduk di daerah pedesaan dan komunitas yang termarjinalkan menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan, yang pada gilirannya berkontribusi pada tingginya angka kematian bayi.

Perbandingan angka kematian bayi juga menunjukkan betapa pentingnya faktor-faktor eksternal, seperti konflik dan bencana alam, dalam mempengaruhi kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup. Negara-negara yang mengalami konflik bersenjata atau krisis kemanusiaan sering kali menunjukkan peningkatan tajam dalam angka kematian bayi. Contoh yang mencolok adalah Suriah dan Yaman, di mana perang telah menghancurkan infrastruktur kesehatan dan mengganggu layanan kesehatan dasar, yang menyebabkan peningkatan drastis dalam angka kematian bayi.

Upaya untuk mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidup manusia memerlukan pendekatan holistik yang mencakup peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, serta penanganan determinan sosial kesehatan seperti pendidikan, sanitasi, dan gizi. Organisasi internasional seperti WHO dan UNICEF bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah untuk mengimplementasikan program-program yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki kondisi sanitasi dan air bersih.

Secara keseluruhan, perbandingan angka kematian bayi di berbagai negara menyoroti ketimpangan global dalam kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Sementara beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam menurunkan angka kematian bayi melalui sistem kesehatan yang kuat dan kebijakan sosial yang inklusif, banyak negara lain masih menghadapi tantangan besar yang memerlukan dukungan dan intervensi berkelanjutan. Melalui upaya bersama dan kolaborasi internasional, diharapkan angka kematian bayi dapat terus menurun, dan kualitas hidup manusia dapat ditingkatkan secara global.

Angka Kematian Bayi, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kualitas Hidup Manusia di Suatu Negara: Perspektif Ilmu Ekonomi

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kesehatan populasi dan kualitas layanan kesehatan di suatu negara. Dari perspektif ilmu ekonomi, angka kematian bayi tidak hanya mencerminkan kondisi kesehatan, tetapi juga mencerminkan berbagai aspek ekonomi yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Indikator ini dapat memberikan wawasan tentang distribusi sumber daya, efektivitas kebijakan publik, dan tingkat pembangunan ekonomi suatu negara.

Dari perspektif ekonomi, rendahnya angka kematian bayi sering kali berhubungan dengan tingginya pendapatan per kapita dan distribusi yang lebih merata dari sumber daya ekonomi. Negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi cenderung memiliki anggaran yang lebih besar untuk sektor kesehatan, yang memungkinkan investasi dalam infrastruktur kesehatan, pengembangan teknologi medis, dan pelatihan tenaga kesehatan. Sebagai contoh, negara-negara seperti Norwegia dan Jepang, yang memiliki pendapatan per kapita tinggi, juga memiliki angka kematian bayi yang rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa alokasi sumber daya yang memadai untuk sektor kesehatan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka kematian bayi.

Namun, hubungan antara pendapatan per kapita dan angka kematian bayi tidak selalu linear. Dalam beberapa kasus, negara-negara dengan pendapatan menengah seperti Vietnam dan Sri Lanka berhasil menurunkan angka kematian bayi secara signifikan meskipun pendapatan per kapita mereka tidak setinggi negara-negara maju. Hal ini menunjukkan bahwa selain faktor ekonomi, kebijakan publik yang efektif dan sistem kesehatan yang efisien juga memainkan peran penting dalam menurunkan angka kematian bayi. Investasi dalam program imunisasi, pendidikan kesehatan masyarakat, dan perawatan prenatal yang komprehensif adalah beberapa contoh kebijakan yang dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak tanpa memerlukan anggaran yang sangat besar.

Ketidaksetaraan ekonomi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi angka kematian bayi. Di negara-negara dengan kesenjangan pendapatan yang tinggi, akses terhadap layanan kesehatan sering kali tidak merata. Kelompok masyarakat yang lebih miskin mungkin menghadapi hambatan finansial dalam mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan, yang dapat menyebabkan angka kematian bayi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kebijakan redistribusi pendapatan dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dasar bagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan adalah langkah-langkah penting dalam mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidup manusia secara keseluruhan.

Dalam perspektif ilmu ekonomi, kualitas hidup manusia tidak hanya diukur dari pendapatan dan kekayaan material, tetapi juga dari kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Angka kematian bayi yang rendah merupakan indikator bahwa masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Sebaliknya, angka kematian bayi yang tinggi menunjukkan bahwa masih ada tantangan besar dalam distribusi sumber daya dan penyediaan layanan dasar.

Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan adalah kunci untuk mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Kebijakan ekonomi yang mendukung investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kerja sama internasional dan bantuan pembangunan juga penting untuk mendukung negara-negara yang menghadapi tantangan besar dalam sektor kesehatan dan pembangunan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun