Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Angka Kematian Bayi, Yankes dan Kualitas Hidup: Perspektif Ilmu Ekonomi

6 Agustus 2024   04:26 Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka Kematian Bayi, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kualitas Hidup Manusia di Suatu Negara

Kualitas hidup manusia adalah konsep multidimensional yang mencakup berbagai aspek kehidupan yang mempengaruhi kesejahteraan dan kebahagiaan individu dalam masyarakat. Salah satu indikator yang penting dalam mengukur kualitas hidup adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi merupakan jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun per seribu kelahiran hidup dalam suatu periode tertentu. Angka ini bukan hanya mencerminkan kesehatan bayi secara langsung, tetapi juga mencerminkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan di suatu negara.

Kualitas layanan kesehatan, termasuk aksesibilitas, ketersediaan, dan keberlanjutannya, merupakan faktor penting yang memengaruhi angka kematian bayi. Negara-negara dengan sistem kesehatan yang kuat cenderung memiliki angka kematian bayi yang lebih rendah karena masyarakatnya memiliki akses yang lebih baik terhadap perawatan prenatal dan neonatal yang diperlukan. Faktor-faktor seperti infrastruktur kesehatan, pendidikan kesehatan masyarakat, dan kebijakan kesehatan publik juga berperan dalam menentukan kualitas layanan kesehatan suatu negara.

Kaitannya dengan kualitas hidup manusia, angka kematian bayi yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa masyarakat tersebut menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Angka kematian bayi yang tinggi tidak hanya mencerminkan masalah kesehatan yang mendasarinya, tetapi juga dapat menunjukkan adanya ketimpangan sosial, ekonomi, dan akses terhadap layanan kesehatan di dalam suatu negara.

Peningkatan kualitas hidup manusia berarti tidak hanya mengurangi angka kematian bayi, tetapi juga meningkatkan akses terhadap pendidikan, perumahan layak, pekerjaan yang layak, keamanan pangan, dan keadilan sosial. Intervensi yang berhasil dalam mengurangi angka kematian bayi sering kali melibatkan upaya lintas sektor yang meliputi investasi dalam infrastruktur kesehatan, program pendidikan kesehatan masyarakat, dan kebijakan ekonomi yang inklusif.

Dalam konteks globalisasi dan pembangunan berkelanjutan, negara-negara sering kali berusaha untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan, termasuk mengurangi angka kematian bayi sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh. Kolaborasi internasional dalam transfer teknologi dan pengetahuan, serta dukungan finansial untuk pengembangan infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan, menjadi krusial dalam mencapai tujuan tersebut.

Angka kematian bayi dan kualitas layanan kesehatan merupakan indikator penting dalam mengukur kualitas hidup manusia di suatu negara. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia harus menyertakan strategi untuk mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesehatan individu, tetapi juga memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perbandingan Angka Kematian Bayi, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kualitas Hidup Manusia di Berbagai Negara

Perbandingan angka kematian bayi di berbagai negara memberikan gambaran tentang kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup manusia yang sangat beragam di seluruh dunia. Angka kematian bayi, yang mengukur jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun per seribu kelahiran hidup, adalah indikator kritis yang mencerminkan kesehatan masyarakat, efisiensi sistem kesehatan, serta kondisi sosial dan ekonomi suatu negara.

Negara-negara maju umumnya memiliki angka kematian bayi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Misalnya, negara-negara seperti Norwegia, Jepang, dan Kanada memiliki angka kematian bayi yang sangat rendah, seringkali kurang dari 5 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini mencerminkan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi, termasuk akses yang luas terhadap perawatan prenatal dan postnatal, serta fasilitas medis yang canggih dan tenaga medis yang terlatih. Selain itu, negara-negara ini biasanya memiliki program kesehatan masyarakat yang kuat dan sistem perlindungan sosial yang baik, yang semuanya berkontribusi pada rendahnya angka kematian bayi.

Sebaliknya, banyak negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin masih menghadapi tantangan besar dalam mengurangi angka kematian bayi. Di beberapa negara seperti Nigeria, Pakistan, dan Haiti, angka kematian bayi dapat mencapai lebih dari 50 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi di negara-negara ini sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, kekurangan tenaga medis yang terlatih, infrastruktur kesehatan yang buruk, serta tingkat pendidikan dan kesadaran kesehatan yang rendah di kalangan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun