Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literasi dan Kualitas Hidup

4 Agustus 2024   16:55 Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Literasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas hidup suatu masyarakat. Tingkat literasi yang tinggi tidak hanya mencerminkan kemampuan individu dalam membaca dan menulis, tetapi juga mencerminkan akses terhadap pendidikan, informasi, dan kesempatan kerja yang lebih baik. Literasi memiliki peran penting dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, dan mendukung partisipasi sosial dan politik. 

Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi. Namun, literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan dasar ini. Literasi juga mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Literasi merupakan fondasi penting untuk pembelajaran sepanjang hayat dan partisipasi aktif dalam masyarakat.

Bentuk Literasi

  1. Literasi Dasar: Kemampuan untuk membaca, menulis, dan menghitung. Ini adalah fondasi dari semua bentuk literasi lainnya.
  2. Literasi Digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, dan jaringan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, dan mengevaluasi informasi.
  3. Literasi Kesehatan: Kemampuan untuk memahami informasi kesehatan dan membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan pribadi dan keluarga.
  4. Literasi Finansial: Kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi, termasuk membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi.
  5. Literasi Media: Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan media dalam berbagai bentuk.

Jenis Literasi

  1. Literasi Fungsional: Kemampuan untuk menggunakan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari untuk berfungsi secara efektif di masyarakat.
  2. Literasi Informasi: Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efisien dan efektif.
  3. Literasi Kritis: Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi teks dan informasi secara kritis, serta memahami konteks dan tujuan di balik informasi tersebut.
  4. Literasi Multikultural: Kemampuan untuk memahami, menghargai, dan berinteraksi dengan berbagai budaya dan perspektif yang berbeda.
  5. Literasi Sains: Kemampuan untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan menerapkannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Contoh Literasi

  1. Literasi Dasar: Membaca buku atau artikel, menulis surat atau email, dan menghitung perubahan saat berbelanja.
  2. Literasi Digital: Menggunakan internet untuk mencari informasi, berkomunikasi melalui media sosial, dan mengoperasikan perangkat lunak komputer.
  3. Literasi Kesehatan: Membaca label obat, memahami instruksi medis, dan membuat keputusan berdasarkan informasi kesehatan.
  4. Literasi Finansial: Membuat anggaran rumah tangga, memahami perbedaan antara tabungan dan investasi, dan membuat keputusan investasi yang bijak.
  5. Literasi Media: Menganalisis berita di media massa, mengenali bias media, dan membuat konten media sendiri seperti blog atau video.

Urgensi Literasi

  1. Peningkatan Kualitas Hidup: Literasi memungkinkan individu untuk mengakses informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial mereka.
  2. Pemberdayaan Individu: Literasi memberikan alat bagi individu untuk memahami hak-hak mereka, berpartisipasi dalam proses demokrasi, dan membuat keputusan yang informasi.
  3. Pertumbuhan Ekonomi: Literasi yang tinggi berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan inovasi, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi.
  4. Kesehatan yang Lebih Baik: Literasi kesehatan memungkinkan individu untuk memahami dan mengikuti instruksi medis, mengadopsi gaya hidup sehat, dan mengakses layanan kesehatan yang tepat.
  5. Kohesi Sosial: Literasi multikultural mendukung pemahaman dan toleransi antar budaya, yang penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Literasi adalah komponen vital dalam pembangunan individu dan masyarakat. Dengan memahami definisi, bentuk, jenis, contoh, dan urgensi literasi, kita dapat mengapresiasi pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari dan upaya yang diperlukan untuk meningkatkan literasi di berbagai aspek kehidupan. Investasi dalam pendidikan dan program literasi sangat penting untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan.

Pengaruh Literasi terhadap Ekonomi

Literasi yang tinggi berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Individu yang melek huruf cenderung memiliki kesempatan kerja yang lebih baik dan mampu berpartisipasi secara efektif dalam ekonomi modern yang berbasis pengetahuan. Mereka lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi, memiliki keterampilan yang lebih baik, dan lebih adaptif terhadap perubahan teknologi. Menurut data dari UNESCO, setiap tambahan tahun pendidikan dasar dapat meningkatkan pendapatan individu hingga 10%. Literasi juga memungkinkan individu untuk memahami dan mengakses layanan keuangan, yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Literasi memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek ekonomi, mulai dari tingkat individu hingga tingkat nasional. Literasi yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa cara di mana literasi mempengaruhi ekonomi:

1. Peningkatan Produktivitas

Individu yang melek huruf memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Literasi memungkinkan pekerja untuk memahami instruksi, mengisi formulir, dan berkomunikasi dengan rekan kerja serta atasan. Pekerja yang literate juga lebih mampu mengikuti pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, yang penting untuk pengembangan keterampilan dan peningkatan produktivitas di tempat kerja.

2. Peningkatan Kesempatan Kerja

Tingkat literasi yang tinggi membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi individu. Banyak pekerjaan, terutama di sektor formal, memerlukan keterampilan membaca dan menulis dasar. Literasi juga memungkinkan individu untuk melamar pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dan memiliki prospek karir yang lebih baik. Literasi yang baik juga memfasilitasi mobilitas kerja, di mana individu dapat berpindah dari pekerjaan berupah rendah ke pekerjaan yang lebih baik.

3. Pengurangan Kemiskinan

Literasi yang tinggi berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dengan meningkatkan kemampuan individu untuk mengakses peluang ekonomi dan sumber daya. Literasi memampukan individu untuk mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih baik, termasuk menabung dan berinvestasi. Selain itu, literasi memungkinkan individu untuk memahami dan memanfaatkan layanan keuangan, seperti perbankan dan asuransi, yang dapat membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan.

4. Peningkatan Pendapatan

Studi menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara tingkat pendidikan dan pendapatan individu. Literasi dasar, yang merupakan komponen utama dari pendidikan, memainkan peran penting dalam meningkatkan pendapatan. Menurut UNESCO, setiap tambahan tahun pendidikan dasar dapat meningkatkan pendapatan individu hingga 10%. Literasi memungkinkan individu untuk memperoleh keterampilan yang lebih baik dan, oleh karena itu, dapat mengejar pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.

5. Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pada tingkat makroekonomi, tingkat literasi yang tinggi di suatu negara berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Literasi yang baik meningkatkan kualitas tenaga kerja, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan inovasi. Negara dengan tingkat literasi tinggi cenderung memiliki ekonomi yang lebih dinamis dan mampu bersaing di pasar global. Selain itu, literasi yang baik meningkatkan kapasitas individu untuk berkontribusi pada masyarakat dan ekonomi, yang penting untuk pembangunan berkelanjutan.

6. Penguatan Kewirausahaan

Literasi juga memainkan peran penting dalam mendukung kewirausahaan. Individu yang literate lebih mampu menulis rencana bisnis, memahami laporan keuangan, dan mengakses informasi yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Literasi digital, khususnya, memungkinkan pengusaha untuk memanfaatkan teknologi dan internet untuk memasarkan produk mereka, berinteraksi dengan pelanggan, dan mengoptimalkan operasi bisnis.

7. Pengurangan Ketimpangan Ekonomi

Literasi yang merata di seluruh populasi dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi. Program literasi yang ditargetkan pada kelompok marginal, seperti wanita dan masyarakat pedesaan, dapat memberikan mereka alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan mereka. Dengan demikian, literasi membantu menciptakan peluang ekonomi yang lebih setara dan inklusif.

Literasi memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap ekonomi, baik pada tingkat individu maupun nasional. Dengan meningkatkan produktivitas, kesempatan kerja, pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi, literasi berperan penting dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan program literasi adalah strategi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan tingkat literasi dan memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas.

Pengaruh Literasi terhadap Kesehatan

Tingkat literasi yang tinggi memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Individu yang melek huruf lebih mampu memahami informasi kesehatan, mengikuti petunjuk medis, dan mengadopsi gaya hidup sehat. Mereka juga lebih mungkin untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia dan mendukung praktik-praktik kesehatan preventif. Studi menunjukkan bahwa ibu yang melek huruf cenderung memiliki anak-anak yang lebih sehat dan dengan angka kematian yang lebih rendah. Literasi juga terkait dengan penurunan prevalensi penyakit menular dan peningkatan harapan hidup.

Literasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan individu dan masyarakat. Literasi kesehatan, yaitu kemampuan untuk memperoleh, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan, memainkan peran penting dalam mempromosikan gaya hidup sehat, mencegah penyakit, dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa cara di mana literasi mempengaruhi kesehatan:

1. Pemahaman Informasi Kesehatan

Individu yang memiliki tingkat literasi yang tinggi lebih mampu memahami informasi kesehatan yang kompleks, termasuk instruksi medis, label obat, dan materi pendidikan kesehatan. Literasi yang baik memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perawatan kesehatan mereka, mengikuti instruksi pengobatan dengan benar, dan mengenali gejala penyakit sejak dini.

2. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan

Literasi memungkinkan individu untuk mencari dan mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Orang yang literate lebih mampu menemukan informasi tentang lokasi dan jenis layanan kesehatan yang tersedia, memahami cara menggunakan sistem layanan kesehatan, dan mengisi formulir administratif yang diperlukan. Ini penting untuk memastikan bahwa individu mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan efektif.

3. Kepatuhan Terhadap Pengobatan

Tingkat literasi yang tinggi berkorelasi dengan kepatuhan yang lebih baik terhadap regimen pengobatan. Individu yang melek huruf lebih cenderung mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan benar, menghindari kesalahan dosis, dan melanjutkan terapi hingga selesai. Ini penting untuk efektivitas pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi atau kambuhnya penyakit.

4. Pengambilan Keputusan Kesehatan yang Lebih Baik

Literasi kesehatan memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka. Mereka dapat menilai risiko dan manfaat dari berbagai pilihan perawatan, memahami implikasi dari keputusan kesehatan mereka, dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Literasi juga membantu individu untuk memahami hak-hak mereka sebagai pasien dan berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan medis.

5. Pencegahan Penyakit

Individu yang literate lebih mungkin untuk terlibat dalam praktik-praktik pencegahan penyakit, seperti imunisasi, skrining kesehatan rutin, dan adopsi gaya hidup sehat. Mereka lebih sadar tentang faktor risiko penyakit dan cara-cara untuk menguranginya, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan mengadopsi pola makan yang sehat. Literasi juga mendukung pemahaman tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi, yang penting untuk pencegahan penyakit menular.

6. Pengelolaan Penyakit Kronis

Literasi yang baik sangat penting untuk pengelolaan penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Individu dengan literasi yang tinggi lebih mampu mengikuti rencana perawatan yang kompleks, memonitor gejala, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kondisi mereka tetap stabil. Ini dapat mengurangi frekuensi kunjungan ke rumah sakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kronis.

7. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Literasi kesehatan ibu memiliki dampak besar pada kesehatan anak-anak mereka. Ibu yang melek huruf lebih cenderung untuk memahami dan mengikuti pedoman nutrisi dan kesehatan selama kehamilan, serta memberikan perawatan yang lebih baik untuk anak-anak mereka. Ini termasuk praktik pemberian ASI eksklusif, imunisasi, dan deteksi dini penyakit. Literasi yang baik juga mendukung keluarga dalam mengakses layanan kesehatan anak dan mengikuti jadwal pemeriksaan rutin.

8. Reduksi Beban Kesehatan Masyarakat

Pada tingkat makro, literasi yang tinggi dalam populasi dapat mengurangi beban kesehatan masyarakat. Dengan meningkatkan pemahaman tentang pencegahan dan pengelolaan penyakit, literasi berkontribusi pada pengurangan insiden penyakit yang dapat dicegah dan penurunan biaya perawatan kesehatan. Ini memungkinkan sumber daya kesehatan dialokasikan lebih efektif dan efisien.

Literasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Dengan memahami dan memanfaatkan informasi kesehatan secara efektif, individu dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang perawatan kesehatan mereka, mencegah penyakit, dan mengelola kondisi kesehatan dengan lebih baik. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan program literasi kesehatan adalah strategi penting untuk meningkatkan hasil kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan literasi kesehatan dan memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap informasi kesehatan yang diperlukan.

Pengaruh Literasi terhadap Partisipasi Sosial dan Politik

Literasi memungkinkan individu untuk berpartisipasi lebih aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Individu yang melek huruf lebih mampu mengakses informasi tentang hak-hak mereka, memahami isu-isu sosial dan politik, serta terlibat dalam proses pengambilan keputusan di komunitas mereka. Literasi juga memperkuat kemampuan individu untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, yang penting untuk membangun jaringan sosial dan mendukung kohesi sosial. Partisipasi yang lebih tinggi dalam kegiatan sosial dan politik juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap komunitas, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Literasi tidak hanya berpengaruh pada aspek ekonomi dan kesehatan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap partisipasi sosial dan politik. Tingkat literasi yang tinggi memungkinkan individu untuk berpartisipasi lebih aktif dan efektif dalam kehidupan sosial dan politik mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana literasi mempengaruhi partisipasi sosial dan politik:

1. Akses ke Informasi

Literasi memungkinkan individu untuk mengakses berbagai sumber informasi, termasuk berita, laporan, dan literatur politik. Dengan kemampuan membaca dan memahami informasi, individu dapat mengikuti perkembangan terkini, memahami isu-isu sosial dan politik, dan membuat keputusan yang lebih terinformasi. Akses ke informasi yang baik adalah dasar untuk partisipasi yang aktif dalam masyarakat dan politik.

2. Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban

Individu yang literate lebih mungkin untuk memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Literasi memungkinkan mereka untuk membaca konstitusi, undang-undang, dan peraturan yang mengatur hak-hak mereka. Pemahaman ini mendorong mereka untuk menuntut hak-hak mereka, seperti hak memilih, hak atas pendidikan, dan hak atas layanan publik, serta menjalankan kewajiban mereka dengan baik.

3. Partisipasi dalam Pemilu dan Proses Politik

Literasi berperan penting dalam meningkatkan partisipasi pemilu. Individu yang melek huruf lebih mampu memahami proses pemilu, membaca dan mengevaluasi platform kandidat, serta mengikuti prosedur pemungutan suara dengan benar. Literasi juga memungkinkan mereka untuk memahami pentingnya partisipasi politik dan mendorong mereka untuk terlibat dalam proses pemilu, baik sebagai pemilih maupun sebagai calon pemimpin.

4. Keterlibatan dalam Organisasi Sosial

Tingkat literasi yang tinggi memfasilitasi keterlibatan individu dalam organisasi sosial dan komunitas. Literasi memungkinkan mereka untuk membaca dan menulis laporan, surat, dan proposal, serta berkomunikasi secara efektif dengan anggota organisasi lainnya. Keterlibatan dalam organisasi sosial memungkinkan individu untuk berkontribusi pada pengembangan komunitas mereka, memperluas jaringan sosial, dan membangun solidaritas sosial.

5. Pemberdayaan Komunitas

Literasi berkontribusi pada pemberdayaan komunitas dengan meningkatkan kapasitas individu untuk mengorganisir dan memobilisasi sumber daya. Individu yang literate dapat mengidentifikasi masalah komunitas, merancang strategi solusi, dan mengadvokasi perubahan melalui saluran yang tepat. Literasi juga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi dan negosiasi dengan pihak berwenang, yang penting untuk memperjuangkan kepentingan komunitas.

6. Pengembangan Kepemimpinan

Literasi mendukung pengembangan kepemimpinan dengan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain. Pemimpin yang literate dapat membaca dan memahami informasi yang kompleks, mengkomunikasikan visi dan ide-ide mereka dengan jelas, serta membuat keputusan yang berbasis informasi. Literasi juga memungkinkan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik.

7. Promosi Toleransi dan Inklusi

Literasi multikultural, yang merupakan pemahaman tentang berbagai budaya dan perspektif, mendukung promosi toleransi dan inklusi. Individu yang literate lebih mampu untuk menghargai perbedaan, menghindari stereotip dan prasangka, serta berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda dengan cara yang hormat dan inklusif. Ini penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan kohesif.

8. Advokasi dan Aktivisme

Individu yang literate lebih mampu untuk terlibat dalam advokasi dan aktivisme sosial dan politik. Literasi memungkinkan mereka untuk menulis artikel, surat, dan petisi, serta menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan mereka. Literasi juga mendukung kemampuan untuk merancang kampanye advokasi yang efektif dan memobilisasi dukungan untuk isu-isu yang mereka pedulikan.

Literasi memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap partisipasi sosial dan politik. Dengan meningkatkan akses ke informasi, pemahaman tentang hak dan kewajiban, partisipasi dalam pemilu, keterlibatan dalam organisasi sosial, pemberdayaan komunitas, pengembangan kepemimpinan, promosi toleransi dan inklusi, serta advokasi dan aktivisme, literasi memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang demokratis, inklusif, dan berdaya. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan program literasi adalah strategi kunci untuk meningkatkan partisipasi sosial dan politik, serta membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Literasi di Indonesia

Di Indonesia, tingkat literasi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, namun masih terdapat kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan serta antar kelompok sosial-ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat melek huruf di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 96%, namun masih ada tantangan dalam memastikan semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Program pemerintah seperti Gerakan Literasi Nasional dan berbagai inisiatif pendidikan lainnya terus berupaya untuk meningkatkan tingkat literasi di seluruh negeri.

Tingkat literasi yang tinggi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan. Literasi memberikan individu alat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, kesehatan, dan partisipasi sosial dan politik mereka. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan program literasi sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup di Indonesia. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan literasi dan memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun